Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
Seperti diketahui, China merupakan pengekspor barang terbesar di dunia dimana pengiriman mencapai hampir 20% dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Analis memperkirakan guncangan penawaran dan permintaan dari krisis dapat memotong pertumbuhan PDB kuartal pertama hingga setengah dari 6% pada kuartal sebelumnya.
Xian Guoyi, Direktur Layanan dan Layanan Komersial Departemen Perdagangan Kementerian Luar Negeri China mengatakan, wabah corona juga membawa tekanan besar terhadap perdagangan jasa negara itu, terutama sektor pariwisata dan transportasi.
Untuk mengurangi dampaknya pada perusahaan, Chu Shijia, Direktur Departemen Komprehensif mengungkapkan, pihaknya akan mempercepat studi tentang langkah-langkah fiskal, pajak, keuangan, dan asuransi baru untuk lebih lanjut mendukung perusahaan dengan entitas pemerintah lainnya. Namun, ia tidak menyebut detail langkah yang tengah dikaji itu.
Baca Juga: China hapus tarif perang dagang alat medis AS di tengah wabah virus corona
Kementerian Luar Negeri mengharapkan perusahaan asing di di berbagai bagian negara itu untuk melanjutkan produksi pada akhir Februari. Kementerian telah menyarankan 32 perusahaan suku cadang mobil Korea Selatan di provinsi Shandong timur untuk sepenuhnya melanjutkan pekerjaan sebelum 15 Februari.
Kondisi itu juga akan memberikan dampak lebih nyata pada investasi langsung asing di Cina pada Februari dan Maret karena investor mengambil sikap yang lebih berhati-hati di tengah wabah.