kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ekspor dan impor China pada Januari dan Februari diperkirakan anjlok akibat corona


Jumat, 21 Februari 2020 / 19:12 WIB
Ekspor dan impor China pada Januari dan Februari diperkirakan anjlok akibat corona
ILUSTRASI. Terminal peti kemas China.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kinerja ekspor dan impor China pada Januari dan Februari 2020 diperkirakan anjlok. Merebaknya wabah virus corona telah mengganggu aktivitas perdagangan di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri China. Oleh karena itu, pemerintah negeri Panda ini tengah mempelajari berbagai langkah yang bisa ditempuh untuk mendukung perusahaan.

Baca Juga: Virus corona, Sri Mulyani: Ekonomi China turun 1%, dampaknya RI bisa turun 0,3%-0,6%

"Wabah coron telah menimbulkan tantangan besar bagi perdagangan luar negeri China saat ini," kata Li Xingqian, Direktur Departemen Perdagangan Kementerian Luar Negeri China dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters, Jumat (21/2).

Departemen Perdagangan memperkirakan pertumbuhan ekspor dan impor di dua bulan pertama tahun ini akan turun tajam akibat penundaan pembukaan kembali bisnis dan masalah logistik, di samping faktor liburan hari raya.

Dengan pembatalan transportasi yang masih diberlakukan banyak daerah di negara itu guna mencegah penularan virus corona, banyak perusahaan berjuang untuk melanjutkan produksi karena kekurangan pekerja dan bahan baku. 

Sebagian lainnya tidak bisa menyelesaikan produk jadi mereka. Kekurangan bahan baku itu mulai berdampak terhadap rantai pasokan di seluruh dunia.

Seperti diketahui, China merupakan pengekspor barang terbesar di dunia dimana pengiriman mencapai hampir 20% dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut. Analis memperkirakan guncangan penawaran dan permintaan dari krisis dapat memotong pertumbuhan PDB kuartal pertama hingga setengah dari 6% pada kuartal sebelumnya.

Xian Guoyi, Direktur Layanan dan Layanan Komersial Departemen Perdagangan Kementerian Luar Negeri China mengatakan, wabah corona juga membawa tekanan besar terhadap perdagangan jasa negara itu, terutama sektor pariwisata dan transportasi.

Untuk mengurangi dampaknya pada perusahaan, Chu Shijia, Direktur Departemen Komprehensif mengungkapkan, pihaknya akan mempercepat studi tentang langkah-langkah fiskal, pajak, keuangan, dan asuransi baru untuk lebih lanjut mendukung perusahaan dengan entitas pemerintah lainnya. Namun, ia tidak menyebut detail langkah yang tengah dikaji itu.

Baca Juga: China hapus tarif perang dagang alat medis AS di tengah wabah virus corona

Kementerian Luar Negeri mengharapkan perusahaan asing di di berbagai bagian negara itu untuk melanjutkan produksi pada akhir Februari. Kementerian telah menyarankan 32 perusahaan suku cadang mobil Korea Selatan di provinsi Shandong timur untuk sepenuhnya melanjutkan pekerjaan sebelum 15 Februari.

Kondisi itu juga akan memberikan dampak lebih nyata pada investasi langsung asing di Cina pada Februari dan Maret karena investor mengambil sikap yang lebih berhati-hati di tengah wabah.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×