Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pasokan gas alam Rusia ke Eropa melalui pipa bawah laut TurkStream mengalami penurunan pada Agustus 2025.
Berdasarkan perhitungan Reuters dari data kelompok transmisi gas Eropa, Entsog, ekspor harian rata-rata Gazprom turun menjadi 50,4 juta meter kubik per hari, atau 2% lebih rendah dibandingkan Juli yang mencapai 51,5 juta meter kubik per hari.
Meski demikian, angka tersebut masih lebih tinggi dari Agustus tahun lalu yang sebesar 47,6 juta meter kubik per hari.
Baca Juga: Hasil Lawatan ke Rusia, RI Bidik Kerja Sama Sumur Migas dan Impor Minyak-Gas
Sepanjang Januari–Agustus tahun ini, total pasokan gas Rusia ke Eropa melalui jalur TurkStream tercatat sekitar 11,5 miliar meter kubik.
Volume ini meningkat dari 10,8 miliar meter kubik pada periode yang sama tahun lalu. Namun, bila dibandingkan dengan tahun 2023, tren ekspor gas Rusia masih jauh lebih rendah.
Pada Januari–Agustus tahun lalu, Gazprom mengirimkan 21,1 miliar meter kubik gas ke Eropa, termasuk melalui jalur transit Ukraina yang kini sudah berhenti beroperasi.
Ukraina memutuskan tidak memperpanjang kontrak transit lima tahun dengan Moskow yang berakhir pada 1 Januari 2025. Dengan demikian, Turki menjadi satu-satunya jalur transit tersisa bagi gas Rusia menuju Eropa.
Baca Juga: Uni Eropa Berupaya Putus Hubungan Gas Rusia yang Tersisa, Berhasilkah?
Secara historis, ekspor gas Rusia ke Eropa pernah mencapai puncaknya pada 2018–2019 dengan volume tahunan sekitar 175–180 miliar meter kubik. Namun, pasokan itu merosot tajam setelah konflik geopolitik dan sanksi Barat.
Pada 2022, total pasokan Rusia tercatat 63,8 miliar meter kubik, turun drastis menjadi 28,3 miliar meter kubik pada 2023. Tahun 2024 angkanya naik sedikit menjadi sekitar 32 miliar meter kubik.
Gazprom, yang sejak awal 2023 tidak lagi mempublikasikan data resmi bulanan, tidak memberikan komentar terkait perkembangan terbaru ini.