kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ekspor Minyak Amerika Serikat Bakal Menurun di Tahun Ini


Kamis, 06 Februari 2025 / 23:02 WIB
Ekspor Minyak Amerika Serikat Bakal Menurun di Tahun Ini
ILUSTRASI. Pekerja mengawasi proses muat minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) ke dalam kapal tanker untuk diekspor ke luar negeri di Dermaga B Curah Cair Pelabuhan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Dumai, Dumai, Riau, Kamis (23/1/2025). Dinas perdagangan melaporkan ekspor CPO dan turunannya dari daerah tersebut mengalami penurunan sebesar 14,6 persen (YoY)) pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya dari 4,3 juta ton menjadi 3,7 juta ton sehingga berdampak terhadap nilai transaksi perdagangan yang ikut menyusut dari 3,7 miliar dolar AS menjadi 3,3 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/Spt.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Tarif balasan China terhadap Amerika Serikat (AS) dapat menyebabkan ekspor minyak menurun pada tahun 2025. Ini untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, setelah AS mencapai pertumbuhan di level puncaknya tahun lalu.

Tahun lalu, ekspor minyak mentah AS telah melonjak lebih 10 kali lipat dari level di 2015. Ini telah membantu AS menjadi eksportir terbesar ketiga di dunia, setelah Arab Saudi dan Rusia. 

Penjualan minyak AS ini juga mengurangi dampak global dari pemotongan produksi oleh OPEC+. Menurut data pelacakan kapal dari Kpler, pembelian minyak AS oleh China telah berkurang dalam beberapa tahun karena Rusia dan Iran memberi banyak diskon. 

Pembelian China atas minyak AS mencapai 166.000 barel per hari pada 2024, atau berkontribusi 5% dari seluruh ekspor minyak mentah AS tahun lalu. Perusahaan AS juga membatasi produksi karena kekhawatiran permintaan global. Tahun lalu, ekspor minyak AS rata-rata 3,8 juta barel per hari. 
 

Selanjutnya: MNC Land Angkat Bicara Soal Perintah Penghentian Proyek Lido

Menarik Dibaca: 4 Strategi Plana Bangun Bisnis Sosial yang Berdampak




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×