kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.488.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.585   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.627   67,30   0,89%
  • KOMPAS100 1.187   13,71   1,17%
  • LQ45 949   10,88   1,16%
  • ISSI 230   2,18   0,96%
  • IDX30 486   4,48   0,93%
  • IDXHIDIV20 583   5,85   1,01%
  • IDX80 135   1,50   1,12%
  • IDXV30 141   0,16   0,11%
  • IDXQ30 162   1,45   0,91%

Lagi, Tiga Perusahaan China Masuk Daftar Cekal Ekspor Teknologi dari Amerika Serikat


Selasa, 15 Oktober 2024 / 22:13 WIB
Lagi, Tiga Perusahaan China Masuk Daftar Cekal Ekspor Teknologi dari Amerika Serikat
ILUSTRASI. U.S. President Joe Biden shakes hands with Chinese President Xi Jinping as they meet on the sidelines of the G20 leaders' summit in Bali, Indonesia, November 14, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Departemen Perdagangan Amerika Serikat pada Selasa (15 Oktober 2024) telah menambahkan tiga perusahaan asal China ke "daftar cekal" perusahaan. 

Masuknya tiga perusahaan China ini ke daftar cekal lantaran mereka menerima ekspor barang teknologi dari Amerika Serikat, namun belum dapat diinspeksi oleh pejabat AS.

Hanya saja tidak ada perincian pasti daftar dari tiga perusahaan China yang masuk "daftar cekal" tersebut.

Perusahaan tersebu ditempatkan dalam "Unverified List" ketika petugas kontrol ekspor AS tidak dapat menyelesaikan kunjungan langsung ke China, untuk menentukan apakah mereka dapat dipercaya untuk menerima teknologi asal AS dan barang-barang lainnya.

Baca Juga: Ini Peringatan Terbaru Tiongkok kepada Uni Eropa Terkait Harga Kendaraan Listrik

Inspeksi AS terhadap perusahaan China memerlukan persetujuan dari Kementerian Perdagangan China. 

Eksportir AS ke China, diwajibkan untuk melakukan uji tuntas tambahan sebelum mereka mengirimkan barang ke perusahaan yang terdaftar dalam daftar tersebut.

Masuknya perusahaan dalam daftar cekal ini berfungsi sebagai tanda bahaya, dan mungkin harus mengajukan lebih banyak lisensi kepada Amerika Serikat.

Larangan dan pembatasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat ini merupakan bagian dari strategi perang dagang dengan China. Amerika berdalih ada kekhawatiran produk teknologi mereka dipergunakan oleh China untuk memperkuat produksi militer mereka. Selain itu Amerika khawatir teknologi yang mereka ekspor ke China akan dengan mudah ditiru oleh China, dan di produksi secara massal sehingga produk Amerika Serikat kalah di pasaran.

Selanjutnya: Agen BRILink Berhasil Catatkan Transaksi Rp1.037 Triliun Hingga Agustus 2024

Menarik Dibaca: 5 Waktu yang Tepat Menggunakan Body Lotion agar Hasilnya Maksimal, Sudah Tahu?




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×