Sumber: Yahoo Finance | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elon Musk, pengusaha teknologi terkemuka, kembali menekankan potensi besar energi matahari dalam memenuhi kebutuhan energi global.
Dalam serangkaian unggahan di platform X pada Kamis, Musk menyatakan bahwa perhitungan sederhana menunjukkan bahwa sebagian besar energi di masa depan akan bersumber dari matahari.
Musk menjelaskan bahwa jika memahami Skala Kardashev, menjadi sangat jelas bahwa semua produksi energi akan bersumber dari matahari.
Baca Juga: Elon Musk Sebut Pemerintah Australia Fasis Terkait RUU Misinformasi
Ia menambahkan bahwa sebagian kecil wilayah Texas atau New Mexico sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh Amerika Serikat jika digunakan untuk pembangkit energi matahari.
Musk juga menyoroti energi matahari yang diterima oleh satu mil persegi di permukaan Bumi, sekaligus menegaskan efisiensi jaringan satelit global Starlink yang sepenuhnya menggunakan tenaga surya dan baterai.
Pernyataan Musk ini sejalan dengan pandangannya sebelumnya tentang potensi energi matahari. Pada Februari 2023, ia menyatakan bahwa jumlah energi matahari yang diterima Bumi dapat mendukung peradaban 100 kali lebih besar dari yang ada saat ini.
Baca Juga: Menkominfo Sebut Perusahaan Elon Musk, Starlink Akan Uji Coba di IKN
Namun, Musk juga mengakui tantangan dalam meningkatkan skala energi terbarukan, terutama terkait penyimpanan energi. Pada Agustus 2023, ia mencatat bahwa sifat intermiten dari tenaga angin dan surya membuat baterai stasioner pada skala utilitas semakin penting.
Perusahaan Musk, Tesla Inc., terus mengembangkan solusi penyimpanan energi. Pada Agustus, Musk mengumumkan bahwa Tesla mampu memproduksi lebih dari 700.000 unit Powerwall 3 per tahun, sebuah produk yang ia sebut sebagai 'luar biasa'.