Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CEO Tesla dan SpaceX yang jadi orang terkaya di dunia saat ini, Elon Musk, kembali mengeluarkan komentar kontroversial di media sosial. Kali ini, Musk menyebut Lockheed Martin bodoh karena masih terus memproduksi jet tempur berawak.
Komentar tajam Musk ini disampaikan melalui akun X pribadinya pada 24 November 2024 lalu. Sambil menyematkan video atraksi drone, Musk menyinggung produsen jet tempur F-35.
"Sementara itu, beberapa orang bodoh masih membangun jet tempur berawak seperti F-35," tulis Musk.
Musk juga memberikan emoji "100" sebagai bentuk persetujuan terhadap seorang netizen yang berkomentar "Drone adalah level baru peperangan".
Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia per November 2024: Elon Musk Kokoh di Puncak
Desain Buruk, Biaya Tinggi, dan Pilot Bisa Terbunuh
Belum cukup sampai di situ, Musk mengatakan F-35 memiliki desain yang buruk, sambil mengklaim drone lebih efisien daripada jet berawak dalam mengirimkan amunisi.
Buruknya proses desain membuat produsen membutuhkan banyak orang untuk bekerja. Musk menilai faktor ini membuat harga jet tempur menjadi sangat tinggi.
"Desain F-35 mengalami kegagalan pada level persyaratan, karena terlalu banyak hal yang harus dilakukan oleh terlalu banyak orang. Hal ini menjadikannya pekerjaan yang mahal dan rumit, yang memerlukan banyak tenaga ahli, namun tidak menguasai satu pun," lanjut Musk.
Pengusaha bidang teknologi ini bahkan meremehkan efektivitas teknologi siluman yang jadi andalan jet tempur F-35 selama ini.
Bagi Musk, penggunaan jet tempur di era sekarang sudah tidak lagi efektif karena drone telah hadir tanpa adanya risiko kematian pada pilot.
"Dan jet tempur berawak sudah ketinggalan zaman di era pesawat tanpa awak. Hanya akan membuat pilot terbunuh," pungkasnya.
Baca Juga: Sumbang Jutaan Dolar untuk Kampanye, Elon Musk Dapat Jabatan di Pemerintahan Trump
Pentagon Keluarkan Pembelaan
Departemen Pertahanan AS, Pentagon, tentu membela Lockheed Martin dan produksi jet tempur F-35 yang selama ini sangat bermanfaat dalam perkembangan industri militer AS.
Juru bicara Pentagon untuk urusan program F-35 mengatakan, semua pesawat yang diproduksi telah bekerja dengan sangat baik dalam menghadapi ancaman. Pentagon juga mengklaim bahwa banyak pilot yang ingin membawa F-35 ke medan perang.
"Saat ini kita memiliki pesawat tempur yang siap tempur. Para pilot terus menekankan bahwa inilah pesawat tempur yang ingin mereka bawa ke medan perang jika diperlukan," ungkap Pentagon, dikutip Fortune.
Pentagon juga menegaskan bahwa F-35 merupakan pesawat pilihan bagi mitra dan sekutu. Minat terhadap F-35 pun disebut akan terus tumbuh dalam satu dekade ke depan.
"Dalam 10 tahun ke depan, akan ada 700 F-35 di Eropa, dan hanya 60 di antaranya yang akan menjadi milik AS," kata Pentagon.
Baca Juga: 10 Jet Tempur Paling Cepat di Dunia, Mampu Kalahkan Kecepatan Suara
F-35 Tetap Jadi Andalan Lockheed Martin
Sebagai produsen F-35, Lockheed Martin berjanji akan bekerja sama dengan pemerintahan baru dan terus mengembangkan kemampuan jet tempur andalannya tersebut.
Lockheed Martin mengklaim bahwa F-35 adalah jet tempur tercanggih yang mereka miliki saat ini. Kemampuannya pun paling bisa diandalkan untuk bertahan di berbagai kondisi.
"F-35 adalah pesawat tempur yang paling canggih, paling mampu bertahan, dan paling terhubung di dunia, sebuah pencegah vital dan landasan operasi gabungan semua domain," tulis Lockheed Martin dalam pernyataannya.
Ratusan F-35 telah digunakan di militer AS dan di antara sekutu-sekutu utama di seluruh dunia. Pentagon berencana untuk membeli sekitar 2.400 F-35 untuk Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Korps Marinir, untuk menggantikan pesawat tempur non-siluman yang sudah tua.
Tonton: Menguji Kemampuan 5 Drone Paling Mematikan di Dunia