kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.779   10,00   0,06%
  • IDX 8.047   6,20   0,08%
  • KOMPAS100 1.113   -1,74   -0,16%
  • LQ45 796   0,06   0,01%
  • ISSI 280   0,16   0,06%
  • IDX30 419   0,64   0,15%
  • IDXHIDIV20 481   0,83   0,17%
  • IDX80 122   0,21   0,17%
  • IDXV30 134   0,35   0,26%
  • IDXQ30 133   0,31   0,23%

Emas Dunia Melemah ke US$3.741 Jumat (26/9) Pagi, Apa Penyebabnya?


Jumat, 26 September 2025 / 08:16 WIB
Diperbarui Jumat, 26 September 2025 / 08:18 WIB
Emas Dunia Melemah ke US$3.741 Jumat (26/9) Pagi, Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Harga emas dunia melemah tipis pada perdagangan Jumat (26/9) setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan menimbulkan keraguan atas prospek pemangkasan suku bunga The Fed. REUTERS/Angelika Warmuth


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia melemah tipis pada perdagangan Jumat (26/9) setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan menimbulkan keraguan atas prospek pemangkasan suku bunga The Fed.

Penguatan dolar AS turut menekan harga emas, sementara investor menunggu rilis data inflasi AS untuk arah pasar selanjutnya.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 3.741,71 per troi ons pada pukul 00.33 GMT, meski masih mencatat kenaikan 1,7% sepanjang pekan ini.

Baca Juga: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Jumat (26/9) Kompak Melemah

Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember tercatat stabil di level US$ 3.772,20.

Indeks dolar AS bertahan mendekati level tertinggi tiga pekan, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

Data terbaru menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru turun pada pekan lalu.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II 2025 direvisi naik berkat belanja konsumen dan investasi bisnis yang kuat.

Pada Kamis, Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan penerapan tarif impor baru mulai 1 Oktober, yakni 100% untuk obat bermerek, 25% untuk truk berat, 50% untuk kabinet dapur, dan 30% untuk furnitur berlapis kain.

Baca Juga: Harga Emas Naik Didorong Permintaan Safe Haven, Investor Menanti Data AS

Arah Kebijakan The Fed

Investor kini menanti data indeks harga pengeluaran konsumsi personal (Personal Consumption Expenditures/PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada 12.30 GMT.

Survei Reuters memperkirakan inflasi PCE naik 0,3% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan pada Agustus.

Pejabat The Fed Stephen Miran menyatakan, dukungan terhadap pemangkasan suku bunga yang agresif guna melindungi pasar tenaga kerja, sembari meremehkan risiko inflasi akibat tarif baru.

Harga emas yang dianggap sebagai aset lindung nilai (safe haven) biasanya berkinerja positif dalam lingkungan suku bunga rendah.

Pada Selasa (23/9), harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 3.790,82 per ons.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Berharap Tambang Emas Doup Beroperasi pada 2028

Logam Mulia Lainnya

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikan emas turun 0,37% menjadi 996,85 ton pada Rabu (24/9), dari 1.000,57 ton sehari sebelumnya.

Harga perak spot turun 0,7% ke US$ 44,92 per troi ons. Sementara itu, platinum naik 0,6% menjadi US$ 1.538,15 dan paladium menguat 0,5% ke US$ 1.255,72.

Ketiga logam mulia tersebut tetap menuju kenaikan mingguan.

Selanjutnya: Intip Saham yang Banyak Diburu Asing Saat IHSG Merosot Tajam Kemarin, Kamis (25/9)

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Jumat (26/9) Kompak Melemah




TERBARU

[X]
×