Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada Rabu (24/9/2025) setelah mencatat rekor tertinggi pada sesi sebelumnya, seiring investor yang melakukan aksi ambil untung dan menimbang komentar hati-hati Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, terkait potensi penurunan suku bunga.
Emas spot tercatat melemah 0,3% menjadi US$ 3.753,22 per ons pada pukul 02.24 GMT. Sebelumnya, pada Selasa, harga emas sempat menembus rekor tertinggi US$ 3.790,82 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember turun 0,8% ke level US$ 3.785,90 per ons.
Powell menyatakan bahwa bank sentral perlu terus menyeimbangkan risiko inflasi tinggi dan melemahnya pasar tenaga kerja dalam keputusan suku bunga mendatang. Pernyataan tersebut muncul di tengah perdebatan internal anggota Fed mengenai arah kebijakan moneter.
Baca Juga: Harga Emas Turun, Imbas Trump Menarik Kembali Ancaman Pemecatan Powell
Menurut analis senior OANDA, Kelvin Wong, pergerakan harga emas saat ini dipengaruhi indikator teknikal yang menunjukkan kondisi overbought, sehingga memicu aksi ambil laba.
“Pidato Powell yang seimbang tanpa sinyal jelas mengenai kenaikan suku bunga di masa depan turut menahan laju emas,” ujarnya.
Indeks kekuatan relatif (RSI) emas tercatat berada di angka 78, menandakan kondisi overbought.
Wong menambahkan, “Kita mungkin melihat penurunan harga emas dalam jangka pendek. Namun, tren jangka menengah dan jangka pendek tetap mendukung outlook bullish.”
Fokus pasar kini tertuju pada laporan klaim pengangguran awal mingguan AS yang akan dirilis Kamis, serta indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat, yang menjadi indikator inflasi favorit Fed.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok Lebih 1% Terdampak Penguatan Dolar AS dan Aksi Ambil Untung
Analis Capital.com, Kyle Rodda, memperingatkan, “Jika data Jumat menunjukkan inflasi meningkat lebih tinggi dari perkiraan pembuat kebijakan, kemungkinan karena tarif, hal itu bisa menekan harga emas.”
Menurut alat CME FedWatch, pasar memprediksi dua kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini, dengan probabilitas 93% pada Oktober dan 77% pada Desember.
Sementara itu, peringatan NATO terhadap Rusia bahwa pihaknya akan menggunakan “seluruh alat militer dan non-militer yang diperlukan” muncul di tengah perubahan retorika Presiden AS Donald Trump, yang menyatakan Ukraina berpotensi merebut kembali seluruh wilayah yang diduduki Rusia.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Turun, Investor Ambil Untung?
Di sisi logam mulia lain, harga perak spot turun 0,7% ke US$ 43,72 per ons, platinum melemah 0,2% menjadi US$ 1.475,78, dan palladium turun tipis 0,1% ke US$ 1.218,54 per ons.