kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,77   5,31   0.58%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat bank besar di AS membukukan laba gabungan US$ 33 miliar


Kamis, 15 Juli 2021 / 14:59 WIB
Empat bank besar di AS membukukan laba gabungan US$ 33 miliar
ILUSTRASI. Empat bank besar di AS membukukan laba gabungan US$ 33 miliar di kuartal kedua.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bisnis perbankan besar di Amerika Serikat (AS) mencatatkan perbaikan kinerja pada kuartal kedua 2021. Stimulus pemerintah serta restrukturisasi kredit berjalan sesuai dengan harapan. Perbaikan kinerja perbankan juga ditopang oleh vaksinasi nasional yang telah memungkinkan masyarakat untuk kembali bekerja dan berbelanja.

Mengutip Reuters, empat bank consumer di AS membukukan kinerja melewati ekspektasi para analis. Wells Fargo & Co, Bank of America Corp, Citigroup Inc dan JPMorgan Chase & Co membukukan laba gabungan US$ 33 miliar.

JPMorgan, bank terbesar di AS, pada hari Selasa melaporkan keuntungan US$ 11,9 miliar dibandingkan dengan US $4,7 miliar tahun lalu. Laba kuartal kedua Citigroup naik menjadi US$ 6,19 miliar, naik dari US$ 1,06 miliar tahun lalu. Sementara laba Bank of America melonjak menjadi US$ 8,96 miliar dari US$ 3,28 miliar.

Goldman Sachs Group Inc melaporkan laba US$ 5,35 miliar. Nilai itu lebih dari dua kali lipat periode tahun lalu. Wells Fargo membukukan laba US$6 miliar dibandingkan dengan kerugian US$ 3,85 miliar tahun lalu. 

“Meski hasilnya menunjukkan kabar baik bagi konsumen dan bisnis, tapi suku bunga rendah, permintaan pinjaman yang lemah, dan perlambatan dalam perdagangan mungkin akan membebani laba ke depan,” kata para analis.

Baca Juga: Wall Street beragam, S&P 500 ditutup naik setelah komentar Powell menenangkan pasar

Perolehan keuntungan itu juga didukung oleh pencadangan tahun lalu senilai US$ 9 miliar guna menyerap kerugian pandemi yang dikhawatirkan. Padahal analis memperkirakan laba gabungan empat bank besar itu sekitar US$ 24 miliar, jauh lebih tinggi jika dibandingkan raihan pada periode yang sama tahun lalu senilai US$ 6 miliar.

Bank-bank tersebut mengatakan bahwa pengeluaran konsumen telah meningkat bahkan melampaui tingkat sebelum pandemi. Sementara kualitas kredit telah meningkat seiring dengan kenaikan tabungan dan investasi nasabah. Selain itu, aktivitas pasar modal juga telah membantu bank-bank terbesar AS. 

"Laju pemulihan global melebihi ekspektasi sebelumnya dan dengan itu, kepercayaan konsumen dan perusahaan meningkat," kata Chief Executive Officer Citigroup Jane Fraser.

Chief Financial Officer Citigroup Mark Mason mengatakan pihaknya memperkirakan lebih banyak pelanggan kembali ke pola pra-pandemi. Nasabah berpeluang menjaga saldo bergulir setelah stimulus pemerintah mereda akhir tahun ini.

Baca Juga: Perusahaan Kongsi Shell dan Cosan SA Brasil Ini Membidik Dana IPO US$ 1,34 Miliar

Adapun JPMorgan mengatakan pengeluaran gabungan untuk kartu debit dan kreditnya naik 22% dibandingkan dengan kuartal yang sama pada 2019 ketika pola pengeluaran lebih normal. Pengeluaran untuk kartu kredit bermerek Citi di AS melonjak 40% dari tahun sebelumnya. Tetapi dengan begitu banyak pelanggan yang melunasi, saldo pinjaman kartunya turun 4%.

Wells Fargo membukukan kenaikan pendapatan kartu kredit 14% dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2020. Kenaikan ini disebabkan oleh volume point-of-sale yang lebih tinggi. Wells Fargo mengatakan pendapatan secara total naik sedikit pada kuartal pertama.

"Orang-orang mulai membelanjakan dan bertindak lebih banyak seperti sebelum pandemi dimulai dan tentu saja di sisi konsumen, pengeluaran meningkat sedikit, bahkan jika Anda membandingkannya dengan 2018," kata kepala keuangan Wells Fargo Mike Santomassimo.

Baca Juga: Departemen Keuangan AS bayar US$ 15 miliar angsuran kredit pajak anak

Pertumbuhan pinjaman masih tipis yang biasanya berdampak buruk bagi keuntungan bank. Tapi ada tanda-tanda bahwa permintaan kembali merangkak.

Outstanding pinjaman Bank of America tumbuh US$ 5,1 miliar dari kuartal pertama. Total saldo ini tidak termasuk pinjaman yang terkait dengan program bantuan pandemi pemerintah AS. "Pertumbuhan simpanan kuat, dan tingkat pinjaman mulai tumbuh," kata CEO Bank of America Brian Moynihan dalam sebuah pernyataan.

Federal Reserve AS tetap pada jalurnya dengan target inflasi 2% dan tidak ada rencana untuk memperketat kebijakan moneter seperti menaikkan suku bunga. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam sambutan yang disiapkan untuk penampilan kongres pada hari Rabu. Itu menunjukkan bank harus berurusan dengan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama.

Baca Juga: WHO: Dunia memasuki tahap awal gelombang ketiga virus corona




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×