kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Empat roket Katyusha menghantam zona hijau Baghdad, anak-anak jadi korban


Rabu, 18 November 2020 / 08:44 WIB
Empat roket Katyusha menghantam zona hijau Baghdad, anak-anak jadi korban
ILUSTRASI. Militer Irak menyatakan bahwa tujuh roket Katyusha ditembakkan, empat jatuh di dalam Zona Hijau dan tiga di luar.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Pihak keamanan Irak pada hari Selasa (17/11) melaporkan bahwa empat unit roket Katyusha menghantam Zona Hijau yang berada di Baghdad. Dugaan sementara menyebut roket tersebut menyerang kedutaan AS.

Zona Hijau yang ada di Baghdad merupakan tempat aman yang diisi oleh gedung-gedung pemerintah dan pusat kontrol misi asing.

Reuters melaporkan bahwa dari empat roket yang mendarat, beberapa di antaranya mendarat di sekitar gedung-gedung tadi.

Baca Juga: Warga Arab pesimistis kebijakan AS di Timur Tengah bakal berubah usai Biden menang

Militer Irak menyatakan bahwa tujuh roket Katyusha ditembakkan, empat jatuh di dalam Zona Hijau dan tiga di luar. Serangan ini menewaskan seorang anak dan melukai lima orang.

Pihak militer juga mengatakan sebelumnya bahwa empat roket ditembakkan dari distrik timur ibu kota, namun tidak memberikan detail lebih lanjut.

Sebuah rekaman yang dirilis pihak militer menunjukkan peluncur roket dipasang di bagian belakang truk mini yang dibakar.

Para pejabat AS menyalahkan milisi yang didukung Iran atas insiden tersebut. Mereka mengecam serangan roket rutin terhadap fasilitas AS di Irak. Di sisi lain, tidak ada satu pun kelompok dari Iran yang mengklaim bertanggung jawab.

Baca Juga: Susul Rusia, Turki segera kirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Azerbaijan

Pada bulan Oktober lalu, sejumlah kelompok milisi Irak yang didukung Iran mengumumkan telah menangguhkan serangan roket terhadap pasukan AS, dengan syarat bahwa pemerintah Irak memberikan jadwal untuk penarikan pasukan AS.

Juru bicara Kataib Hezbollah, salah satu kelompok milisi paling kuat yang didukung Iran di Irak, mengatakan kelompok itu tidak memberikan tenggat waktu yang ditentukan. Tapi jika pasukan AS memaksa untuk tetap ada di sana, maka mereka akan terus melancarkan serangan.

Pengumuman penangguhan serangan bulan Oktober dikeluarkan menyusul keputusan pemerintahan Trump yang perlahan menarik sekitar 5.000 tentaranya dari Irak.

AS bahkan mengancam akan menutup kedutaannya jika pemerintah Irak tidak bisa mengendalikan milisi yang berpihak pada Iran.

Selanjutnya: Putin menyetujui pembangunan fasilitas pangkalan militer di Sudan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×