kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Enam Warga AS Berusaha Kirim Beras dan Alkitab ke Korut, Ditangkap Polisi Korsel


Jumat, 27 Juni 2025 / 15:20 WIB
Enam Warga AS Berusaha Kirim Beras dan Alkitab ke Korut, Ditangkap Polisi Korsel
ILUSTRASI. Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. REUTERS/Edgar Su


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Enam warga negara Amerika Serikat ditangkap oleh pihak berwenang Korea Selatan pada hari Jumat (27/6) setelah berusaha mengirim paket beras dan Alkitab ke Korea Utara.

Dilansir dari AP News, enam orang warga AS tersebut mencoba melemparkan botol-botol berisi beras, Alkitab, hingga lembaran uang dolar AS dari garis depan Pulau Gwanghwa.

Pihak kepolisian Korea Selatan menjelaskan, pelaku berharap paket tersebut bisa terbawa arus dan mendarat di pantai Korea Utara. 

Petugas kepolisian tersebut, yang tidak disebutkan identitasnya, mengatakan bahwa para pelaku tengah diperiksa terkait dugaan pelanggaran UU Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Kerja.

Pihak keamanan Korea Selatan harus mengamankan para pelaku karena aksi tersebut berpotensi meningkatkan tensi antara kedua Korea.

Baca Juga: Korea Utara Kutuk Serangan Israel ke Iran: Seperti Kanker yang Mengancam Perdamaian

Selama beberapa tahun, banyak aktivis Korea Selatan yang mengirim balon ke wilayah Korea Utara yang membawa selebaran propaganda anti-Korea Utara.

Dalam paket-paket propaganda tersebut, para aktivis juga kerap menyelipkan salinan musik, drama, film, dan produk budaya Korea Selatan lainnya. Mereka juga berusaha menunjukkan situasi nyata di dunia yang selama ini ditutupi oleh rezim Kim Jong Un.

Korea Utara selalu merespons aksi tersebut dengan kemarahan. Sebagai balasan, Korea Utara tahun lalu sempat meluncurkan balonnya sendiri yang membawa sampah ke Korea Selatan. Dua balon bahkan mendarat di kompleks kepresidenan di Seoul.

Baca Juga: Prabowo Terima Telepon dari Presiden Korea Selatan, Bahas Penguatan Kemitraan

Pada tahun 2023, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan membatalkan undang-undang tahun 2020 yang mengkriminalisasi pengiriman selebaran dan barang-barang lainnya ke Korea Utara. Lembaga tersebut menyebut aksi itu sebagai pembatasan yang berlebihan terhadap kebebasan berbicara.

Presiden Lee Jae Myung, yang mulai menjabat Juni 2025, berusaha menindak tegas kampanye sipil tersebut dengan undang-undang terkait keselamatan lainnya guna menghindari meningkatnya ketegangan.

Salah satu bukti ketegasan pertama dari aturan tersebut terjadi pada 14 Juni, yaitu saat polisi Korea Selatan menahan seorang aktivis karena diduga menerbangkan balon menuju Korea Utara dari Pulau Gwanghwa.

Lee menjabat dengan janji untuk memulai kembali perundingan yang telah lama tertunda dengan Korea Utara dan membangun perdamaian di Semenanjung Korea.

Tonton: Heboh Penjualan Pulau-Pulau Kecil di Laman Internasional, KKP: Bukan Jual Beli, Tapi Investasi

Selanjutnya: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat hingga 3 Juli, Saus Belibis Beli 2 Gratis 1

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat hingga 3 Juli, Saus Belibis Beli 2 Gratis 1




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×