Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Korea Utara kembali secara terbuka mengutuk serangan Israel ke Iran. Pyongyang menyebut aksi tersebut sebagai tindakan yang mengerikan.
Tidak hanya itu, Korea Utara juga menyebut Israel sebagai entitas seperti kanker yang mengancam perdamaian Timur Tengah. Korea Utara juga menegaskan bahwa ada kekuatan lain yang mendukung Israel dari belakang.
Meski tidak menyebutnya secara tersurat, Korea Utara mungkin merujuk pada Amerika Serikat dan negara-negara Barat di balik aksi Israel.
"Korea Utara mengecam serangan Israel terhadap Iran sebagai tindakan agresi yang mengerikan, yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial suatu negara berdaulat dan merupakan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan terhadap kemanusiaan," ungkap salah seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, dikutip kantor berita resmi KCNA.
Baca Juga: Daftar 5 Negara yang Diserang Israel Sejak Akhir 2023
Lebih lanjut, kementerian tersebut juga menyebut para Zionis Israel telah membawa perang baru ke Timur Tengah, lengkap dengan dukungan kekuatan di balik layar yang dengan bersemangat melindungi.
Mengutip Yonhap, KCNA pada hari Kamis (19/6) mengabarkan bahwa Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyuarakan kekhawatiran serius mengenai serangan militer Israel terhadap Iran.
Secara tegas, Korea Utara mengecam Israel karena meningkatkan bahaya perang besar-besaran di Timur Tengah.
Baca Juga: Simpatisan MAGA Meminta Donald Trump Tak Ikut Merusuh dalam Perang Iran-Israel
Korea Utara jelas berada di pihak Iran. Setelah menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1973, kedua negara memiliki hubungan dekat meski dikenai sanksi internasional atas program persenjataan mereka.
Korea Utara dan Iran juga diketahui telah menyediakan senjata bagi Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina.
Saat Israel mulai menyerang Iran tanggal 13 Juni 2025, Korea Utara langsung mengecam Israel sembari menyatakan dukungannya terhadap Iran atau Suriah untuk menunjukkan solidaritasnya terhadap sikap anti-AS.
Tonton: Konflik Israel-Iran Berpotensi Naikkan Tarif Pelayaran Hingga 300%