kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Erdogan: Kami sudah kehabisan kesabaran menghadapi serangan teroris di Suriah


Selasa, 12 Oktober 2021 / 14:18 WIB
Erdogan: Kami sudah kehabisan kesabaran menghadapi serangan teroris di Suriah


Sumber: Daily Sabah | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (11/10) kembali menyoroti maraknya aksi terorisme di Suriah. Meski mengaku sudah lelah, Turki berkomitmen untuk memberantas ancaman yang terus muncul tersebut.

Komentar Erdogan kali ini keluar menyusul laporan tentang dua petugas polisi Turki yang tewas dalam baku tembak dengan pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK)

Kementerian Dalam Negeri Turki pada Minggu (10/10) melaporkan, dua petugas polisi Turki tewas dan dua lainnya terluka setelah cabang kelompok teroris PKK Suriah melakukan serangan di Azaz, Suriah Utara.

Teroris PKK dilaporkan menyerang kendaraan lapis baja dengan peluru kendali di daerah Operasi Perisai Efrat. Satu petugas tewas segera setelah serangan itu dan tiga lainnya terluka, tetapi satu petugas lainnya akhirnya meninggal pada Senin.

"Kami sudah kehabisan kesabaran. Turki bertekad untuk menghilangkan ancaman yang timbul dari Suriah Utara, baik bersama-sama dengan pasukan yang ada di sana, atau dengan cara kami sendiri," ungkap Erdogan, seperti dikutip Daily Sabah.

Baca Juga: Gagal dapatkan F-35, Turki kini merayu AS untuk bisa dapatkan F-16

Melansir Sputnik News, Turki telah memerangi PKK sejak awal 1980-an. Bagi Turki, PKK adalah organisasi teroris. Di sisi lain, PKK pada dasarnya adalah kelompok yang terus berjuang untuk pembentukan negara Kurdi yang merdeka.

Pada tahun 2013, Turki dan PKK menandatangani perjanjian gencatan senjata. Sayangnya, perjanjian tersebut terabaikan hanya sekitar dua tahun setelah disahkan, setelah sejumlah serangan teror muncul dan diduga dilakukan oleh militan PKK.

Sejak saat itu, Turki tercatat telah melakukan tiga operasi militer untuk memberantas militan Kurdi. Di antaranya melalui Operasi Perisai Eufrat (2016-2017), Operasi Ranting Zaitun (2018), dan Operasi Mata Air Perdamaian (2019).

Selama prosesnya, militer Turki dan pejuang pro-Turki memasuki Suriah utara dan wilayah pendudukan untuk berperang melawan pejuang Kurdi. Bahkan, dalam beberapa kasus pasukan juga melawan Tentara Arab Suriah.

Selanjutnya: Turki siap membuka 1.000 pasar baru untuk menghadapi inflasi tahunan




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×