kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Erdogan: Sanksi dan embargo tak akan mampu hentikan operasi militer Turki ke Suriah


Senin, 14 Oktober 2019 / 08:53 WIB
Erdogan: Sanksi dan embargo tak akan mampu hentikan operasi militer Turki ke Suriah
ILUSTRASI. Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara selama pertemuan dengan para anggota media internasional di Istanbul, Turki, 20 Juni 2019.


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, ancaman sanksi maupun embargo senjata tidak akan mampu menghentikan operasi militer Turki terhadap Kurdi di Suriah.

Pernyataan itu Erdogan sampaikan menanggapi keputusan sejumlah negara yang menangguhkan pengiriman senjata mereka ke Turki karena operasi militer yang Ankara lancarkan ke Suriah.

"Setelah kami meluncurkan operasi (militer) kami, kami menghadapi berbagai ancaman, mulai sanksi ekonomi hingga embargo penjualan senjata. Mereka yang berpikir bahwa mereka bisa membuat Turki membatalkan serangan militer dengan ancaman seperti itu sangat keliru," ujar Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, Minggu (13/10).

Baca Juga: AS berencana jatuhkan sanksi ekonomi atas Turki menyusul serangan ke Suriah

Sebelumnya, Prancis dan Jerman pada Sabtu (12/10) memutuskan untuk menangguhkan ekspor senjata mereka ke Turki atas serangan yang militer negara itu lancarkan terhadap Kurdi di Suriah.

Turki melancarkan serangan lintas perbatasan terhadap pejuang Kurdi yang menjadi bagian dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang Ankara pandang sebagai teroris.

YPG telah menjadi tulang punggung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang Kurdi pimpin dan menjadi sekutu utama dalam operasi yang AS pimpin melawan kelompok ISIS di Suriah.

Meski demikian, Ankara menganggap YPG sebagai perpanjangan dari teroris pemberontak Kurdi yang telah berperang melawan Turki selama tiga dekade.

Prancis menangguhkan seluruh rencana ekspor mereka ke Turki yang berpotensi digunakan sebagai "bahan perang" mereka ke Suriah. Pernyataan dari Paris itu muncul hanya beberapa jam setelah Jerman, sebagai salah satu pemasok utama senjata Turki, juga akan menangguhkan ekspor.

Finlandia, Norwegia, dan Belanda juga telah mengumumkan, mereka menghentikan ekspor senjata ke Turki. Sementara Amerika Serikat berencana menjatuhkan sanksi ekonomi atas Ankara.

Erdogan menyebutkan, pihaknya sudah berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel melalui telepon pada Rabu (9/10) dan membahas tentang embargo senjata.

Baca Juga: Gawat, Turki melancarkan operasi militer terhadap pejuang Kurdi di Suriah

"Saya mengatakan kepadanya untuk menjelaskan kepada saya. Apakah kita benar-benar sekutu di jantung NATO, atau apakah kelompok teroris (YPG) diterima di NATO tanpa saya diberitahu?" ujar Erdogan.

Erdogan dalam pidatonya juga menolak dengan tegas gagasan mediasi antara Turki dengan YPG. "Kapan Anda melihat negara bisa duduk satu meja dengan kelompok teror?" ujarnya.

Militer Turki dan proksinya di Suriah, Erdogan menambahkan, kini telah menguasai kota perbatasan Ras al-Ain, sementara Tal Abyad dikepung dari dua arah.

Penulis: Agni Vidya Perdana

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erdogan: Embargo Senjata Tak Akan Mampu Hentikan Operasi Militer Turki ke Suriah"




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×