Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID- NEW YORK. Exxon Mobil dikabarkan sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Pioneer Natural Resources Corp senilai US$ 60 miliar.
Bila terealisasi, aksi ini akan menjadi akuisisi yang terbesar bagi Exxon sejak merger dengan Mobil pada 1998 silam dengan nilai kesepakatan US$ 81 miliar dan akan memperluas kehadirannya di salah satu wilayah yang paling menguntungkan bagi bisnis minyak di AS.
Dikutip dari Reuters, saat ini Pioneer memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 50 miliar yang menjadikannya produsen minyak terbesar ketiga di Permian Basin setelah Chevron Corp dan ConocoPhillips.
Cekungan tersebut, yang membentang di sebagian Texas dan New Mexico, merupakan cekungan yang paling diincar oleh industri energi AS karena biaya ekstraksi minyak dan gas alamnya yang relatif rendah.
Baca Juga: China Kutuk Filipina, Ini Perselisihan Terbaru Antar 2 Negara di Laut China Selatan
Tiga orang sumber Reuters mengatakan Exxon dan Pioneer dapat mencapai kesepakatan dalam beberapa hari mendatang jika perundingan berhasil diselesaikan. Namun juru bicara ExxonMobil dan Pioneer menolak berkomentar.
The Wall Street Journal pertama kali melaporkan pembicaraan ini pada hari Kamis bahwa perusahaan-perusahaan tersebut hampir mencapai kesepakatan.
ExxonMobil, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 436 miliar, adalah produsen minyak terbesar di AS, dengan operasi globalnya menghasilkan rata-rata 3,8 juta barel setara minyak per hari (boed).
Tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 55,7 miliar dan mengakhiri tahun dengan keuntungan bersih mencapai US$ 29,6 miliar karena melonjaknya harga minyak dan gas.
Mengakuisisi Pioneer akan memberi Exxon lebih banyak lahan penghasil minyak yang dapat mengandalkan peningkatan produksi jika diperlukan, dibandingkan mempertaruhkan uang untuk mengembangkan lahan yang belum terbukti.
"Itu sangat masuk akal," kata Bill Smead, kepala investasi di Smead Capital Management, sebuah perusahaan investasi yang mengelola dana senilai US$ 5,2 miliar.
“Anda dapat mengisi kembali cadangan Anda tanpa harus menggali lubang di tanah,” tambahnya.
Baca Juga: Citigroup Akan Gelar PHK
ExxonMobil memproduksi sekitar 620.000 barel setara minyak di Permian Basin pada kuartal kedua, sebuah rekor bagi perusahaan. Namun, angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan produksi rata-rata Pioneer di wilayah tersebut sebesar 711.000 boed pada periode yang sama.
Potensi kesepakatan ini akan menarik perhatian politik dan peraturan, setelah Gedung Putih menuduh Exxon pada bulan Februari meraih keuntungan besar dengan mengorbankan konsumen.