Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK, AS. Geger-gegeran kebocoran data pengguna Facebook belum tampak mempengaruhi kinerja media sosial alng moncer sejagat ini. Skandal Cambridge Analytica yang konon mempengaruhi hingga 87 juta pengguna dan memaksa Mark Zuckerberg memohon maaf ke banyak kalangan belum menunjukkan indikasi bahwa pengiklan mereka hengkang.
Facebook membukukan total pendapatan kuartal I 2018 sebesar US$ 11,97 miliar, di atas perkiraan analis yang hanya US$ 11,41 miliar. Perusahaan media sosial ini menghasilkan pendapatan terutama dengan menjual iklan yang dipersonalisasi kepada penggunanya.
Sejalan kinerja cemerlang itu, pendapatan bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham Facebook naik menjadi US$ 4,99 miliar atau US$ 1,69 per saham. Pada periode sebelumnya (Q1 2017) pendapatan bersih Facebook yang diatribusikan kepada pemegang saham baru US$ 3,06 miliar atau US$ 1,04 per saham.
"Semua orang terus berbicara tentang bagaimana hal-hal buruk untuk Facebook, tetapi laporan penghasilan ini bagi saya sangat positif, dan menegaskan kembali bahwa Facebook baik-baik saja, dan mereka akan bisa melalui ini," kata Daniel Morgan, manajer portofolio senior di Synovus Trust Company, seperti dikutip oleh Reuters.
Keuntungan kuartalan Facebook ini memang mengalahkan perkiraan analis. Pendapatan Facebook yang melonjak 49% berhasil melampaui kenaikan 39% biaya. Bisnis iklan seluler Facebook terus tumbuh oleh dorongan banyak konten video.
Facebook mengatakan pengguna aktif bulanan pada kuartal I 2018 ini naik menjadi 2,2 miliar, tumbuh 13% dari tahun sebelumnya dan sesuai dengan harapan, menurut Thomson Reuters.
Chief Financial Officer Facebook David Wehner mengatakan kepada analis bahwa biaya tahun ini akan tumbuh antara 50% dan 60%, naik dari kisaran sebelumnya yang hanya 45%.
Sebagian besar peningkatan belanja itu akan digunakan untuk meningkatkan keamanan, kata Wehner. Termasuk di dalamnya adalah membiayai upaya mencabut akun palsu, mengusir ujaran kebencian, dan menghapus video kekerasan.
Per kuartal pertama ini Facebook memperkerjakan 27.742 karyawan, naik hingga 48% dari periode yang sama tahun lalu.
"Selama laba terus tumbuh pada tingkat yang cepat, investor akan menerima bahwa pengeluaran yang lebih tinggi demi memastikan privasi dijamin," kata analis Wedbush Securities, Michael Pachter.
Skandal Cambridge Analytica, yang telah memicu penyelidikan pemerintah secara global, hanya disebut satu kali pada conference call yang berlangsung selama satu jam antara para analis dan manajemen Facebook. Itu pun baru terucap ketika seorang analis bertanya kepada Zuckerberg apa yang dia pelajari dari bersaksi dalam sidang kongres AS.
Zuckerberg mengatakan dua hari persidangan tersebut sebagai, "...momen penting bagi perusahaan untuk mendengar masukan dan menunjukkan apa yang kami sedang lakukan," katanya.