kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fasilitas minyak Arab Saudi diserang, warga Amerika Serikat yang paling terpukul


Senin, 16 September 2019 / 13:31 WIB
Fasilitas minyak Arab Saudi diserang, warga Amerika Serikat yang paling terpukul
Ledakan di kilang minyak Aramco, Abqaiq, Arab Saudi (14/9/2019).


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

Arab Saudi menyumbang sekitar 37% dari total impor minyak asing California pada 2018, menurut data Komisi Energi California.

"Arab Saudi selalu berusaha menggambarkan dirinya sebagai pemasok minyak mentah yang dapat diandalkan ke pasar dan untuk alasan ini kami pikir mereka akan memilih memasok pasar ekspor untuk minyak mentah terlebih dahulu dari produk," kata Robert Campbell, Kepala Penelitian Produk Minyak di Energy Aspek.

Di antara pembeli terbesar minyak mentah Arab Saudi adalah kilang Chevron Corp di Richmond, California sebanyak 245.000 barel per hari (bpd) dan kilang El Segundo di California sebesar 269.000 barel per hari.

Baca Juga: Harga minyak melejit, normalisasi pasokan perlu waktu berminggu-minggu

Seorang juru bicara Chevron mengatakan kepada Reuters, sumber minyak mentah Chevron dari "banyak pemasok global," dan mereka akan "mengambil tindakan yang diperlukan untuk terus memenuhi kebutuhan pasar."

Amerika Serikat memiliki lebih dari 640 juta barel cadangan minyak yang dapat mengimbangi pasokan yang lebih ketat sebagai akibat dari serangan fasilitas minyak Arab Saudi.

Presiden AS Donald Trump mengatakan ia mengizinkan pelepasan minyak dari cadangan minyak strategis jika diperlukan dalam jumlah yang akan ditentukan.

Baca Juga: Duh, harga minyak mentah melonjak lebih dari 15% pasca serangan ke fasilitas Aramco

"Saya belum berpikir daerah mana pun akan melihat 'lonjakan' harga karena serangan itu. Tetapi tentu bisa terjadi jika produksi Arab Saudi tidak kembali ke 90% dari normal dengan sangat cepat," kata DeHaan.




TERBARU

[X]
×