kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FBI selidiki paket bom yang ditujukan ke Obama dan pejabat Demokrat


Kamis, 25 Oktober 2018 / 11:59 WIB
FBI selidiki paket bom yang ditujukan ke Obama dan pejabat Demokrat
ILUSTRASI. Gedung FBI di Washington AS


Sumber: Reuters | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Mantan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menjadi sasaran dugaan paket bom. Saat ini, Biro Investigasi Federal (FBI) tengah menyelidiki tindakan terosisme tersebut. 

Setidaknya, ada delapan paket mencurigakan yang berhasil digagalkan sebelum tiba di tempat tujuan. Paket bom ini dikirim ke beberapa tokoh Demokrat dan ke kantor berita CNN, termasuk Jaksa Agung Obama, Eric Holder, Mantan Direktur CIA John Brennan dan Donor Partai Demokrat terkemuka George Soros.

Mengutip Reuters, Kamis (25/10), dua paket dikirim ke anggota Kongres Wanita Swiss Maxine Waters. "Para penyelidik sedang mencoba untuk melacak paket mencurigakan lain yang diyakini ditujukan kepada wakil presiden Obama, Joe Biden," ungkap seorang pejabat federal kepada Reuters, Rabu malam.

Berita tentang ancaman bom ini meningkatkan ketegangan jelang pemilihan umum pada 6 November yang akan datang. Beberapa tokoh terkemuka Partai Demokrat dengan cepat menuduh Trump sendiri mengarang potensi kekerasan politik dengan sering terlibat dalam retorika hiperpartisan. 

Bom pertama ditemukan pada Senin lalu di kotak surat miliarder sekaligus pelaku bisnis keuangan dan pendukung Partai Demokrat George Soros. Salah satu orang terkaya dunia itu mendukung Hillary Clinton pada pemilu presiden AS 2016. Dia juga dituding telah mensponsori berbagai aksi protes.

FBI mengatakan, pihaknya telah mengkonfirmasi bahwa dua paket tambahan ditujukan kepada Perwakilan Air AS, seorang anggota kongres wanita veteran dari Los Angeles dan juga seorang kritikus Trump yang blak-blakan.

Pernyataan FBI sebelumnya mengatakan paket-paket lain terdiri dari amplop manila yang berisi “perangkat yang berpotensi merusak.” Masing-masing menggunakan label alamat yang dicetak komputer dan enam perangko.

Pejabat lainnya mengatakan perangkat yang terdapat dalam amplop itu semuanya mirip dengan yang ditemukan di kotak surat rumah Soros dan kemudian diledakkan oleh polisi. Sumber Federal mengungkap, setidaknya satu bom penuh dengan pecahan kaca,

Biro CNN di New York juga menerima paket yang ditujukan kepada Brennan, analis CNN. Paket ke Clinton ditemukan Selasa malam (23/10), sementara paket yang kepada Obama ditemukan Rabu pagi (24/10). Baik Obama, maupun Clinton dipastikan dalam kondisi yang aman.  Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan, mengutuk upaya serangan terhadap Obama dan Clinton. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×