Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Fetch Rewards, aplikasi hadiah belanja yang didukung oleh Vision Fund 2 SoftBank Group, telah mengumpulkan US$ 240 juta dalam putaran pendanaan yang memberi valuasi perusahaan lebih dari US$ 2,5 miliar.
Modal baru, yang terdiri dari ekuitas dan utang, datang setelah aplikasi menggandakan basis pengguna aktifnya pada tahun lalu menjadi 13 juta, didukung oleh pertumbuhan e-commerce yang dipicu pandemi dan konsumen dengan anggaran yang lebih ketat dalam ekonomi dengan inflasi tinggi.
"Kami menjalin kemitraan secara langsung dengan CPG, pengecer, dan restoran besar yang ingin perusahaan mereka terlihat maju demi loyalitas pelanggan dan menghadiahi mereka dengan poin ambil tambahan untuk mengkonsolidasikan pembelian mereka," kata Chief Executive Officer Wes Schroll dikutip dari Reuters, Kamis (7/4).
Baca Juga: Bank Aladin Gandeng ZA Tech untuk Perluas Ekosistem Digital
Adapun, putaran pendanaan terakhir yang dipimpin oleh perusahaan manajemen investasi Hamilton Lane telah membawa total dana aplikasi menjadi US$ 578 juta, dan investor yang ada termasuk Vision Fund 2, ICONIQ Capital dan DST Global juga berpartisipasi.
Didirikan pada tahun 2017, Fetch menawarkan hadiah gratis bagi pelanggan yang mengirimkan tanda terima pembelian setiap hari di aplikasinya. Perusahaan memposisikan dirinya sebagai platform loyalitas dan pemasaran digital satu atap, karena menggunakan informasi pembelian untuk bermitra dengan merek dan toko.
Platform ini sekarang memiliki lebih dari 600 mitra, termasuk BurgerKing, Unilever, dan Safeway. Pelanggan juga dapat memperoleh poin hadiah untuk pembelian dari pedagang yang bukan mitra platform.
Baca Juga: Menilik Prospek Saham-saham Emiten BUMN pada 2022
Perusahaan yang berbasis di Madison, Wisconsin ini berencana untuk berinvestasi dalam membangun lebih banyak fitur dan memperluas ke pasar baru dengan aplikasi versi Spanyol yang baru diluncurkan.
"Kami percaya bahwa kami harus menjalankan bisnis untuk menjadi bisnis yang siap IPO selama 18-24 bulan yang akan datang, tetapi kami akan memutuskan apakah itu langkah selanjutnya yang tepat untuk perusahaan dan karyawan," kata Schroll.
