kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Filipina akan membuka kembali 120 sekolah untuk kelas tatap muka


Senin, 20 September 2021 / 14:13 WIB
Filipina akan membuka kembali 120 sekolah untuk kelas tatap muka
ILUSTRASI. Seorang pria memakai masker dan pelindung wajah sebagai perlindungan dari virus corona. REUTERS/Eloisa Lopez


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina akan membuka kembali hingga 120 sekolah untuk kelas tatap muka terbatas pertama kalinya sejak dimulainya pandemi virus corona dalam uji coba yang disetujui oleh Presiden Rodrigo Duterte, kata para pejabat, Senin (20/9).

Sementara hampir setiap negara di dunia telah membuka kembali sebagian atau seluruhnya sekolah untuk pelajaran tatap muka, Filipina telah menutupnya sejak Maret 2020. "Kami harus melakukan uji coba (Kelas) tatap muka karena ini bukan hanya masalah pendidikan, ini masalah kesehatan mental anak-anak," kata juru bicara kepresidenan Harry Roque kepada wartawan.

"Ini juga masalah ekonomi karena kita mungkin kehilangan satu generasi jika kita tidak memiliki (kelas) tatap muka," tambahnya.

Baca Juga: Bank Sentral Filipina (BSP) Merevisi Turun Semua Indikator Ekonomi 2021 dan 2022

Di bawah pedoman yang disetujui oleh Duterte, hingga seratus sekolah umum di daerah yang dianggap "berisiko minimal" untuk penularan virus akan diizinkan untuk mengambil bagian dalam uji coba dua bulan. Dua puluh sekolah swasta juga dapat berpartisipasi.

Ruang kelas akan terbuka untuk anak-anak di taman kanak-kanak hingga kelas tiga, dan sekolah menengah atas, tetapi jumlah siswa dan jam yang dihabiskan dalam pelajaran tatap muka terbatas.

Sekolah yang ingin ambil bagian akan dinilai kesiapannya dan perlu persetujuan dari pemerintah daerah untuk dibuka kembali. Persetujuan tertulis dari orang tua akan diperlukan. “Kalau kelas uji coba aman, efektif, maka secara bertahap akan kita tingkatkan,” kata Menteri Pendidikan Leonor Briones.

Selanjutnya: Pengadilan internasional selidiki dugaan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Duterte




TERBARU

[X]
×