kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Filipina Akan Pangkas Tarif Impor Kendaraan Listrik Hingga Suku Cadang


Kamis, 24 November 2022 / 14:44 WIB
Filipina Akan Pangkas Tarif Impor Kendaraan Listrik Hingga Suku Cadang
ILUSTRASI. Ferdinand Marcos Jr pada Kamis menyetujui penghapusan tarif kendaraan listrik (EV) untuk memacu permintaan. REUTERS/Athit Perawongmetha/Pool


Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MANILA. Panel antar-lembaga Filipina yang diketuai oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr pada Kamis menyetujui penghapusan tarif kendaraan listrik (EV) untuk memacu permintaan di tengah tingginya biaya bahan bakar.

Marcos akan mengeluarkan perintah eksekutif yang memotong hingga 0 persen tarif negara yang paling disukai untuk EV seperti mobil penumpang, bus, van, truk, sepeda motor, dan sepeda, dan suku cadangnya selama lima tahun. Bea masuk saat ini berkisar antara 5 persen hingga 30 persen.

"Perintah eksekutif tersebut bertujuan untuk memperluas sumber pasar dan mendorong konsumen untuk mempertimbangkan membeli EV, meningkatkan keamanan energi dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor, dan mendorong pertumbuhan ekosistem industri EV domestik," kata Sekretaris Perencanaan Ekonomi Arsenio Balisacan dalam konferensi pers.

Baca Juga: Ini Penyebab Kekayaan Elon Musk Hilang Rp 134,6 Triliun dalam Sehari

Konsumen di Filipina saat ini perlu mengeluarkan US$ 21.000 hingga US$ 49.000 untuk EV, versus harga US$ 19.000 hingga US$ 26.000 untuk kendaraan konvensional.

Tarif tarif kendaraan hybrid tidak akan berubah.

Dari lebih dari lima juta mobil terdaftar di negara itu, hanya 9.000 yang merupakan kendaraan listrik, sebagian besar penumpang, menurut data pemerintah. EV pribadi hanya menyumbang 1 persen dari pasar.

Sektor otomotif negara Asia Tenggara itu sebagian besar bergantung pada bahan bakar impor. Ia juga membeli minyak dan batu bara di luar negeri untuk kebutuhan pembangkit energinya, sehingga rentan terhadap volatilitas harga.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×