kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

Filipina Khawatir dengan Aksi China yang Mengirim Kapal Monster ke Laut Beting


Selasa, 14 Januari 2025 / 17:00 WIB
Filipina Khawatir dengan Aksi China yang Mengirim Kapal Monster ke Laut Beting
ILUSTRASI. REUTERS/Thomas Peter. Filipina menuduh China mengintimidasi nelayannya di beting Laut Cina Selatan setelah mengirim kapal penjaga pantai terbesarnya.


Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina menuduh China pada hari Selasa (14 Januari) mengintimidasi nelayannya di beting Laut Cina Selatan setelah Beijing mengirim kapal penjaga pantai terbesarnya ke zona maritim Manila.

Langkah tersebut dilakukan dengan latar belakang meningkatnya ketegangan antara Filipina dan Beijing selama dua tahun terakhir, yang berasal dari klaim  tumpang tindih di jalur perairan Laut Cina Selatan. 

Bulan Ini Filipina memprotes terhadap masuknya kapal-kapal China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil lautnya, termasuk kapal sepanjang 165 m 5901, yang terakhir terlihat 143 km di lepas pantai provinsi barat Zambales.

Jonathan Malaya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, menegaskan kembali seruan agar Beijing menarik kapal monster dari perairan Manila yang katanya dikerahkan untuk mengintimidasi nelayannya di sekitar Scarborough Shoal.

Baca Juga: Ramalan Ahli Meteorologi Selamatkan Ratusan Nyawa Akibat Kebakaran Dahsyat di LA

"Kami terkejut dengan meningkatnya agresi yang ditunjukkan oleh Republik Rakyat Tiongkok dalam mengerahkan kapal monster itu," kata Malaya dalam konferensi pers.

"Ini adalah eskalasi dan provokatif, kehadiran kapal itu ilegal dan tidak dapat diterima,” tambah Malaya. 

"Ini juga merupakan upaya yang jelas untuk mengintimidasi nelayan kami dan merampas mata pencaharian mereka yang sah."

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila mengatakan beting itu, yang disebutnya Huangyan Dao, adalah wilayah Tiongkok, dan tindakannya sepenuhnya sesuai dengan hukum.

"Itu sepenuhnya dibenarkan," kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan.

Sejak Tiongkok merebut Scarborough Shoal pada tahun 2012 setelah kebuntuan dengan Filipina, kapal penjaga pantainya telah mempertahankan kehadiran konstan untuk berpatroli di daerah itu.

Namun, tindakan China baru-baru ini menjadi lebih memprihatinkan karena kapal penjaga pantainya bergerak mendekati pantai Filipina, Malaya menambahkan.

Penjaga pantai Filipina mengatakan telah mengirim dua kapal terbesarnya untuk mengusir kapal yang kehadirannya, kata juru bicaranya, bertujuan untuk menormalisasi pengerahan ilegal kapal penjaga pantai China di ZEE Manila.

Klaim ekspansif China di Laut China Selatan, jalur pelayaran strategis untuk perdagangan tahunan senilai sekitar US$3 triliun, tumpang tindih dengan ZEE Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Pada tahun 2016, pengadilan internasional memutuskan klaim China atas sebagian besar jalur perairan yang disengketakan itu tidak memiliki dasar, sebuah keputusan yang ditolak Beijing.

Baca Juga: Marcus Rashford di Ambang Kepindahan dari MU, Barcelona dan AC Milan Saling Sikut

Selanjutnya: Kompak Naik, Tengok Harga Saham CBDK, GOTO, dan RATU di Penutupan Bursa Selasa (14/1)

Menarik Dibaca: Bali Masih Diguyur Hujan Besok, Waspada Hujan Petir di 3 Wilayah



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×