Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Finlandia akan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Selasa (4/4/2023). Menurut para pejabat, ini menandai penyelesaian perjalanan cepat menuju aliansi militer untuk negara Nordik setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Melansir Reuters, Finlandia memiliki perbatasan 1.300 km dengan Rusia, yang berarti perbatasan NATO dengan Rusia kira-kira akan menjadi dua kali lipat panjangnya. Langkah tersebut menarik janji dari Moskow bahwa pihaknya akan memperkuat pasukannya di wilayah perbatasan.
"Besok kami akan menyambut Finlandia sebagai anggota ke-31 NATO yang membuat Finlandia lebih aman dan aliansi kami lebih kuat," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan di Brussel, yang menyebut langkah itu sebagai "bersejarah".
Dia menambahkan, "Kami akan mengibarkan bendera Finlandia untuk pertama kalinya di sini di markas NATO. Ini akan menjadi hari yang baik untuk keamanan Finlandia, untuk keamanan Nordik, dan untuk NATO secara keseluruhan," kata Stoltenberg.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto akan melakukan perjalanan ke Brussel untuk mengambil bagian dalam upacara tersebut.
Baca Juga: Senjata Nuklir Rusia di Belarusia akan Ditempatkan di Sayap Timur NATO
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu mendorong Finlandia dan tetangganya Swedia untuk mengajukan diri menjadi anggota NATO, mengesampingkan non-blok militer yang sudah dipegang selama beberapa dekade.
Rintangan terakhir untuk keanggotaan Finlandia berhasil diatasi pada minggu lalu ketika parlemen Turki memilih untuk meratifikasi perjanjian Helsinki.
"Presiden Putin berperang melawan Ukraina dengan tujuan yang jelas untuk mendapatkan lebih sedikit NATO. Dia mendapatkan kebalikannya," kata Stoltenberg.
Di sisi lain, Turki terus menahan aplikasi keanggotaan NATO Swedia. Dikatakan, Stockholm menampung anggota dari apa yang dianggap Ankara sebagai kelompok teroris dan telah menuntut ekstradisi mereka sebagai langkah untuk meratifikasi keanggotaan Swedia. Tuduhan ini dibantah Swedia.
Baca Juga: Rusia Bakal Terus Informasikan ke AS tentang Peluncuran Rudal Balistik
Hongaria juga menahan pengakuan Swedia, mengutip keluhan atas kritik terhadap kebijakan Perdana Menteri Viktor Orban.
Tetapi para diplomat NATO mengatakan bahwa mereka berharap Budapest akan menyetujui tawaran Swedia jika melihat Turki bergerak untuk melakukannya.