Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Fitch Ratings merevisi prospek peringkat AAA Amerika Serikat (AS) menjadi negatif dari stabil pada Jumat (31/7). Fitch menyebut ada erosi atau penurunan kekuatan kredit, termasuk meningkatnya defisit anggaran AS untuk membiayai stimulus guna memerangi dampak dari pandemi corona.
Lembaga pemeringkat kredit juga menyebutkan, arah masa depan kebijakan fiskal AS sebagian tergantung pada pemilihan presiden November mendatang. Juga tergantun hasil negosiasi dengan Kongres AS soal anggaran penanganan corona yang mengingatkan bahwa ada risiko kebijakan kemacetan dapat berlanjut.
Utang dan defisit, yang sudah meningkat sebelum pandemi, telah mulai mengikis kekuatan kredit tradisional ASm sebut Fitch dalam sebuah laporan yang dikutip Reuters.
“Fleksibilitas pembiayaan, dibantu oleh intervensi Federal Reserve untuk memulihkan likuiditas ke pasar keuangan, tidak sepenuhnya menghilangkan risiko terhadap keberlanjutan hutang jangka menengah. Ddan ada risiko yang semakin besar bahwa pembuat kebijakan AS tidak akan mengonsolidasikan keuangan publik secara memadai untuk menstabilkan utang publik setelah pandemi tersebut. syok telah berlalu," tulis Fitch.
Baca Juga: Apple kini jadi perusahaan publik terbesar dunia menggeser Saudi Aramco
Fitch menambahkan, utang pemerintah AS, dengan peringkat tertinggi AAA, diperkirakan akan melebihi 130% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2021.
Mike Englund, Kepala Ekonom Action Economics, memperkirakan, pasar akan bereaksi negatif terhadap pergerakan tersebut.
"Ini mengurangi kepercayaan terhadap pasar keuangan AS dan mendorong beberapa entitas untuk menjual US Treasury, sehingga Anda dapat melihat beberapa cadangan dalam imbal hasil meskipun tidak ada yang benar-benar mencari default AS," katanya.
Axel Merk, presiden dan kepala investasi di Merk Investments di Palo Alto, California, mengatakan investor mungkin tidak akan bereaksi keras terhadap pengumuman Fitch.
"Jika orang benar-benar khawatir tentang utang AS, Anda tidak akan melihat imbal hasil obligasi di mana mereka berada," kata Merk. "Ini patut diperhatikan, tetapi dengan semua yang terjadi di AS dan negara-negara lain, kualitas neraca memburuk, dan itu tidak mengejutkan."
Revisi prospek menjadi negatif mencakup kerangka waktu yang lebih lama, artinya Amerika Serikat tidak menghadapi potensi penurunan peringkat dalam waktu dekat.
Sementara Global Standard & Poor, yang menurunkan peringkat kredit AS menjadi AA-plus pada tahun 2011 setelah krisis keuangan dan Resesi Hebat, memberi prospek yang stabil pada peringkat tersebut.
Baca Juga: Apple catat rekor harga tertinggi, indeks Nasdaq melonjak lebih dari 1%
