kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus kembangkan vaksin corona, Pfizer alihkan produksi obat lain ke kontraktor


Sabtu, 09 Mei 2020 / 10:30 WIB
Fokus kembangkan vaksin corona, Pfizer alihkan produksi obat lain ke kontraktor


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pfizer Inc menyatakan pihaknya sedang dalam pembicaraan untuk mengalihkan lebih banyak produksi obat-obatannya ke kontraktor luar dan fokus mempersiapkan produksi skala besar vaksin eksperimental untuk mencegah COVID-19, jika terbukti aman dan efektif.

Mengutip Reuters, Sabtu (9/5), President of Global Supply Pfizer Mike McDermott mengatakan, produsen obat itu memanfaatkan jaringan sekitar 200 kontraktor luar yang meliputi Catalent Inc, Lonza Group AG, dan Thermo Fisher Scientific Inc, untuk berperan lebih besar dalam memproduksi beberapa obat yang ada.

Pfizer tak merinci perusahaan mana yang sedang aktif berdiskusi tentang pengalihan produksi ini.

Baca Juga: Uji vaksin corona berhasil, Cobra Biologics produksi 1 juta dosis sebulan

Yang pasti, nantinya perushaan itu akan membantu Pfizer menggeser sebagian produksi di empat fasilitas pembuatan vaksinnya, termasuk salah satu pabrik terbesar AS, untuk membuat vaksin virus corona sambil mencegah gangguan pasokan produk lainnya.

"Mereka sangat membantu di masa lalu dan akan membantu kita melalui ini," kata McDermott.

Pfizer dan mitra Jerman BioNTech SE (22UAy.F) mengatakan pada hari Selasa mereka telah mulai memberikan dosis kandidat vaksin virus corona mereka untuk pengujian awal pada manusia di Amerika Serikat. Uji coba di Jerman sudah dimulai.

Jika berhasil, Pfizer berharap bisa mendapat otorisasi penggunaan darurat dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS pada awal Oktober dan bisa mendistribusikan hingga 20 juta dosis pada akhir 2020, dan berpotensi ratusan juta tahun depan.

Pengalihan produksi obat-obatan lain terutama akan mempengaruhi vaksin dan obat intravena. Pfizer saat ini memproduksi sekitar 1,5 miliar dosis vaksin dan obat yang disuntikkan secara intravena setiap tahun.

McDermott mengatakan Pfizer juga akan menambah shift tambahan ke pabriknya sendiri, mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk memanfaatkan kapasitas produksinya yang tidak digunakan, dan menimbun produk saat ini dalam persiapan untuk beralih ke produksi vaksin Covid-19.

Baca Juga: Tak hanya BioNTech, Pfizer juga mendapat izin menguji vaksin virus corona ke manusia

Pfizer mengatakan awal pekan ini bahwa pihaknya sedang mempersiapkan empat dari lokasi pabriknya - tiga di Amerika Serikat dan satu di Belgia - untuk memproduksi vaksin, bahkan sebelum uji klinis menunjukkan bahwa, jika ada, dari empat kandidat potensial yang diuji menunjukkan kemanjuran dalam mencegah infeksi dengan coronavirus novel.

McDermott bilang, Pfizer akan menghabiskan biaya US$ 150 juta untuk menyiapkan fasilitasnya bagi vaksin baru.

Calon vaksin Pfizer dan BioNTech menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA), yang telah lama dibicarakan tetapi belum menghasilkan produk yang disetujui. Teknologi mRNA menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat protein virus corona spesifik yang kemudian menghasilkan respons imun.

Ini berpotensi menjadi salah satu vaksin pertama melawan virus yang telah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat dan membunuh lebih dari 77.000.

McDermott menambahkan, memproduksi sejumlah besar vaksin mengharuskan Pfizer dan BioNTech bekerja untuk secara cepat meningkatkan kemampuan pemasok mereka untuk membuat bahan baku untuk vaksin mRNA.

Ia juga bisa menghadapi kekurangan bahan-bahan dasar yang potensial, tambahnya, seperti botol dan spuit yang digunakan untuk menampung dan menyuntikkan vaksin.

Baca Juga: Pfizer pasang target: Produksi 20 juta vaksin corona di akhir 2020

Kontraktor Lonza dan Catalent juga bekerja sama dengan pembuat obat lain untuk membantu menghasilkan perawatan potensial dan vaksin untuk virus corona.

Pekan lalu, Lonza mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Moderna Inc untuk membantu memproduksi vaksin mRNA eksperimental yang sedang dikembangkan dengan dukungan pemerintah AS.

Catalent setuju bulan lalu untuk membantu Johnson & Johnson memproduksi kandidat vaksin virus coronanya.

Lonza, Catalent dan Thermo Fisher tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pekerjaan mereka dengan Pfizer.

Pfizer juga mengoperasikan pabrik CenterOne, yang menyediakan bahan baku untuk pembuat obat lain.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×