Sumber: BBC,Reuters | Editor: Ahmad Febrian
P. Stobdan, mantan diplomat India yang ahli dalam urusan Ladakh, mengatakan kepada BBC, konstruksi itu mengkhawatirkan. "India belum merilis foto apapun atau membuat pernyataan, jadi sulit menilainya. Namun foto-foto yang dirilis perusahaan swasta menunjukkan pihak China telah membangun infrastruktur dan belum mundur," tutur Stobdan.
Bentrokan pada 15 Juni lalu menciptakan tantangan di bidang kebijakan luar negeri bagi Perdana Menteri India, Narendra Modi ketika dia menghadapi tuduhan, pemerintahannya tidak siap. Pada Jumat (19/06) lalu, dia berupaya meredam tudingan itu dengan membantah penerobosan yang dilakukan tentara China ke wilayah India. Namun, pernyataan Modi bertentangan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar. Ia sebelumnya menuduh, "China mencoba mendirikan struktur di Lembah Galwan, di LAC sisi kami," tegas Jaishankar..
Laporan sejumlah media menyebutkan pasukan India dan China bentrok di daratan curam, di ketinggian hampir 4.300 meter. Sejumlah tentara India dilaporkan jatuh ke Sungai Galwan yang suhunya mencapai di bawah nol derajat Celsius. Sedikitnya 76 orang tentara India dilaporkan cedera dan 20 orang ltewas. China belum merilis informasi apapun mengenai korban di pihaknya. Pertikaian tersebut berlangsung tanpa melibatkan senjata api karena kesepakatan pada tahun 1996 tidak membolehkan tentara China dan India membawa senjata api dan peledak di kawasan sengketa itu.
Garis Kendali Aktual, sebutan terhadap perbatasan yang disengketakan kedua negara, punya penanda perbatasan yang tidak layak lantaran banyak terdapat sungai, danau, dan pegunungan dengan puncak salju. Garis perbatasan yang memisahkan tentara keduanya mudah bergeser, sehingga para tentara rentan bertikai.
Dua angkatan bersenjata terbesar di dunia ini sering berhadapan di banyak lokasi. India pernah menuduh China mengirim ribuan pasukan ke Lembah Galwan di Ladakh guna menduduki 38.000 kilometer per segi wilayah tersebut. Beberapa perundingan yang digelar kedua negara dalam 30 tahun terakhir gagal memecahkan sengketa perbatasan ini.
India juga telah membangun sebuah jalan baru yang lokasinya, di area paling terpencil di seluruh LAC di Ladakh. Nah, langkah India menggencarkan pembangunan infrastruktur itulah yang memicu kemarahan Beijing.