Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID - LONDON. IKEA mulai mengalihkan lebih banyak produksi ke Amerika Serikat (AS) guna menekan biaya dan memperkuat rantai pasoknya di tengah kenaikan tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Langkah ini menandai perubahan strategi besar bagi raksasa furnitur asal Swedia ini yang selama satu dekade terakhir justru mengurangi porsi produk buatan AS.
Dalam laporan Reuters (5/12), Susanne Waidzunas, Global Supply Manager Inter IKEA mengatakan, perusahaan sedang merancang jaringan pasokan. Pasalnya, toko IKEA di Amerika Utara dan Selatan sangat bergantung pada furnitur impor yang memiliki waktu pengiriman panjang.
Di AS, ketergantungan IKEA terhadap produk impor masih tinggi. Hanya 15% produk yang dijual di pasar AS diproduksi secara lokal, turun dari 19% pada 2014. Padahal di Eropa, porsi produk yang dibuat di kawasan tersebut mencapai 70%, dan di Asia bahkan 80%. Selama ini, negara pemasok utama IKEA meliputi China, Jerman, Italia, Lituania dan Polandia.
Waidzunas menegaskan, bahwa biaya produksi di AS memang lebih tinggi. Namun biaya pengiriman internasional kini jauh lebih mahal dan tidak stabil dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
Baca Juga: Laba IKEA Anjlok 26% Jadi US$2 Miliar, Tarif AS Dongkrak Biaya Produksi
“Semakin dekat lokasi produksi dengan pasar, semakin cepat kami bisa menyesuaikan pasokan, baik saat permintaan naik maupun saat menurun,” ujarnya kepada Reuters.
Untuk itu, IKEA berencana memperbesar volume pembelian dari pemasok AS yang sudah ada, seperti Sauder Woodworking asal Ohio. Perusahaan juga tengah mencari pemasok baru untuk produk-produk berukuran besar, termasuk target agar sebagian besar kasur IKEA bisa diproduksi langsung di AS.
Salah satu mitra yang memperkuat produksi IKEA di AS adalah SBA Home, pemasok asal Lituania. Perusahaan itu tengah mempercepat operasional pabrik barunya senilai US$ 70 juta di Mocksville, North Carolina. Pabrik otomatis tersebut diproyeksikan memproduksi hingga 2 juta unit furnitur per tahun, termasuk rak KALLAX yang merupakan salah satu produk terlaris IKEA.
Sejatinya, langkah memperluas produksi di AS sebenarnya sudah direncanakan sebelum tarif impor melonjak tahun ini. Namun momentum yang ada membuat strategi tersebut semakin relevan. IKEA yang selama ini dikenal dengan harga terjangkau, terpaksa menaikkan harga sejumlah produk demi menutupi beban tarif. Kondisi itu terjadi saat penjualan perusahaan justru menurun dua tahun terakhir karena upaya menurunkan harga untuk menarik konsumen yang sensitif terhadap inflasi.
Baca Juga: Putin dan Modi Sepakat untuk Memperluas dan Mempererat Perdagangan India-Rusia













