Sumber: BBC,Reuters | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Sempat mereda sebentar, sepertinya potensi konflik China dan India masih tetap tinggi. Mengutip Reuters, Kamis (25/6), berdasarkan foto satelit satelit, China menggelar proyek konstruksi baru dekat lokasi pertikaian di Lembah Galwan, perbatasan Himalaya yang menewaskan 20 tentara India pekan lalu..
Mengutip BBC, sejumlah bunker, tenda dan unit penyimpanan peralatan militer tampak di area itu. Padahal tidak tampak dalam foto udara yang dirilis awal Juni kemarin. Foto satelit itu diambil perusahaan teknologi luar angkasa Amerika Serikat, Maxar Technologies, pada Senin (22/6) lalu. Saat itu China dan India sedang menggelar perundingan untuk meredam ketegangan.
Media lokal yang mengutip sumber-sumber dari militer India menyebutkan proyek konstruksi China tampaknya berlangsung antara bentrokan 15 Juni hingga perundingan tingkat komandan sebelumnya. Kementerian luar negeri China tidak menanggapi permintaan konfirmasi Reuters. Begitu pula Kementerian Pertahanan India.
Isu pembangunan konstruksi ini terus mencuat. Ajai Shukla, seorang analis pertahanan terkemuka India, mencuit, ada kamp besar China di Lembah Galwan, 1,5 kilometer ke wilayah India di line of acutal control (LAC). Media lokal juga mengutip sumber-sumber dari militer India yang menyebutkan proyek konstruksi China tampaknya berlangsung antara bentrokan 15 Juni dan perundingan sebelumnya.
Citra satelit pada Mei lalu menunjukkan tidak ada struktur bangunan di wilayah sengketa dekat lokasi bentrokan. Konflik kedua negara ini sepertinya masih rentan meningkat.
P. Stobdan, mantan diplomat India yang ahli dalam urusan Ladakh, mengatakan kepada BBC, konstruksi itu mengkhawatirkan. "India belum merilis foto apapun atau membuat pernyataan, jadi sulit menilainya. Namun foto-foto yang dirilis perusahaan swasta menunjukkan pihak China telah membangun infrastruktur dan belum mundur," tutur Stobdan.
Bentrokan pada 15 Juni lalu menciptakan tantangan di bidang kebijakan luar negeri bagi Perdana Menteri India, Narendra Modi ketika dia menghadapi tuduhan, pemerintahannya tidak siap. Pada Jumat (19/06) lalu, dia berupaya meredam tudingan itu dengan membantah penerobosan yang dilakukan tentara China ke wilayah India. Namun, pernyataan Modi bertentangan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar. Ia sebelumnya menuduh, "China mencoba mendirikan struktur di Lembah Galwan, di LAC sisi kami," tegas Jaishankar..
Laporan sejumlah media menyebutkan pasukan India dan China bentrok di daratan curam, di ketinggian hampir 4.300 meter. Sejumlah tentara India dilaporkan jatuh ke Sungai Galwan yang suhunya mencapai di bawah nol derajat Celsius. Sedikitnya 76 orang tentara India dilaporkan cedera dan 20 orang ltewas. China belum merilis informasi apapun mengenai korban di pihaknya. Pertikaian tersebut berlangsung tanpa melibatkan senjata api karena kesepakatan pada tahun 1996 tidak membolehkan tentara China dan India membawa senjata api dan peledak di kawasan sengketa itu.
Garis Kendali Aktual, sebutan terhadap perbatasan yang disengketakan kedua negara, punya penanda perbatasan yang tidak layak lantaran banyak terdapat sungai, danau, dan pegunungan dengan puncak salju. Garis perbatasan yang memisahkan tentara keduanya mudah bergeser, sehingga para tentara rentan bertikai.
Dua angkatan bersenjata terbesar di dunia ini sering berhadapan di banyak lokasi. India pernah menuduh China mengirim ribuan pasukan ke Lembah Galwan di Ladakh guna menduduki 38.000 kilometer per segi wilayah tersebut. Beberapa perundingan yang digelar kedua negara dalam 30 tahun terakhir gagal memecahkan sengketa perbatasan ini.
India juga telah membangun sebuah jalan baru yang lokasinya, di area paling terpencil di seluruh LAC di Ladakh. Nah, langkah India menggencarkan pembangunan infrastruktur itulah yang memicu kemarahan Beijing.