Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Fujifilm Holdings Corp. akan meminta izin Pemerintah Jepang untuk bisa memasarkan obat antivirus untuk Covid-19.
Perusahaan ini berencana memperluas penggunaan obat Avigan paling cepat Oktober mendatang di Jepang. Obat tersebut juga dikenal dengan nama generik favipiravir.
Dalam uji coba terhadap 156 pasien yang menggunakan obat tersebut dinyatakan negatif mengidap virus corona dalam rata-rata 11,9 hari. Hasil ini keluar lebih cepat dibandingkan obat yang juga tengah diuji coba seperti plasebo yang membutuhkan waktu 14,7 hari.
Baca Juga: Studi baru: Obat 4-Phenylbutiric acid bisa cegah kematian akibat virus corona
Uji klinis dilakukan secara acak. Sejauh ini tidak ada masalah keamanan yang muncul dalam uji coba tersebut. Sementara pembuat obat di seluruh dunia berlomba untuk menemukan vaksin untuk mengendalikan virus korona.
Di antara obat lain yang menunjukkan beberapa efek terhadap Covid-19 dalam uji klinis yang ketat adalah antiviral remdesivir dari Gilead Sciences Inc. dan steroid seperti yang terkandung dalam deksametason.
Baca Juga: Jokowi minta semua negara dapat akses vaksin Covid-19 di PBB
Avigan telah dipromosikan secara besar-besaran oleh pemerintah Jepang dan didonasikan ke lebih dari 80 negara dalam beberapa bulan terakhir, bahkan sebelum uji klinis selesai.
Fujifilm mengatakan telah berupaya meningkatkan produksi Avigan untuk memenuhi permintaan pasokan dari Jepang dan negara lain. Obat tersebut berpotensi menyebabkan cacat lahir karena mekanismenya menghentikan replikasi RNA.
Baca Juga: Gejala yang tersisa setelah sembuh dari Covid-19
Versi obat yang diubah telah disetujui untuk digunakan di Rusia. Fujifilm juga menandatangani pakta lisensi dengan Dr. Reddy's Laboratories Ltd. India pada bulan Juli untuk memproduksi dan mengembangkan obat di luar Jepang, tidak termasuk China dan Rusia.