kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gejala yang tersisa setelah sembuh dari Covid-19


Rabu, 23 September 2020 / 07:27 WIB
Gejala yang tersisa setelah sembuh dari Covid-19
ILUSTRASI. Seorang seniman mengerjakan mural?yang didedikasikan kepada spesialis medis, polisi dan angkatan bersenjata yang terlibat dalam menanggulangi penyebaran virus corona (COVID-19), di Almaty, Kazakhstan, Selasa (5/5/2020). REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meski telah dinyatakan sembuh, namun, ribuan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 melaporkan masih mengalami gejala. Gejala yang dialami bervariasi, mulai dari demam, kabut otak, kehilangan memori, mimisan, sesak napas, kehilangan pengelihatan, dan lainnya. 

Business Insider berbicara pada 80 orang yang memiliki gejala menetap tersebut. Sementara kasus Covid-19 terus bertambah di banyak negara, jumlah pasien sembuh yang mengalami gejala menetap seperti mereka akan bertambah. 

Elisa McCafferty, seorang pekerja asal Reading, Inggris, yang mengalami kondisi tersebut mengatakan, beberapa orang beruntung karena bisa pulih dalam beberapa pekan setelah dinyatakan positif. Namun, tidak semua seberuntung mereka. 

"Bagi kami pemulihan butuh waktu yang lebih lama," katanya, seperti dilansir Business Insider.

Baca Juga: Penurunan indra penciuman akibat virus corona berbeda dari virus flu

Cerita lainnya disampaikan oleh warga San Antonio, Amerika Serikat, Hector Martinez (33). Sebelum terinfeksi Covid-19, ia mengaku tak memiliki masalah kesehatan mental namun kini ia merasakan kecemasan dan depresi. Empat bulan setelah merasakan gejala pertama, ia masih merasa sakit, selalu merasa kelelahan dan mengalami kabut otak. 

"Pada beberapa hari aku merasa bahagia tapi di beberapa hari lainnya aku merasa tidak memiliki perasaan apapun," ujarnya. 

Martinez adalah seorang tukang listrik. Namun, ketika ia kembali bekerja pada Juli lalu, anehnya ia tidak mampu mengingat bagaimana cara memasang sakelar lampu. "Rasanya seperti aku pertama kali melakukannya. Aku menangis di perjalanan pulang dan berpikir, mengapa ini bisa terjadi padaku?" katanya. 

Baca Juga: Waspada! Masyarakat berpotensi terpapar Covid-19 meski tidak keluar rumah

Kini, ia hanya bisa bekerja beberapa hari dalam satu waktu dan merasa tidak aman tentang masa depannya. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×