kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gejala yang tersisa setelah sembuh dari Covid-19


Rabu, 23 September 2020 / 07:27 WIB
Gejala yang tersisa setelah sembuh dari Covid-19
ILUSTRASI. Seorang seniman mengerjakan mural?yang didedikasikan kepada spesialis medis, polisi dan angkatan bersenjata yang terlibat dalam menanggulangi penyebaran virus corona (COVID-19), di Almaty, Kazakhstan, Selasa (5/5/2020). REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Ada hari di mana aku menangis tanpa alasan. Kondisi itu hanya akan membuatku marah," ungkapnya. 

Hari-hari yang sangat buruk baginya adalah ketika ia merasa sangat tidak memiliki energi. McCafferty mengaku bisa tidur selama sembilan hingga 10 jam pada malam hari, tetapi tulangnya masih terasa lelah ketika bangun. Bahkan, ia bisa jatuh jatuh pingsan. 

"Kemudian otakku seperti berkabut. Aku juga bisa berada di tengah-tengah kalimat saat berbicara denga klien atau temanku, lalu aku bisa benar-benar lupa dengan apa yang ku katakan," sambungnya. 

Ketidakpastian ini sekarang menghantui ribuan orang yang bertanya-tanya apakah mereka sekarang memiliki kondisi kronis. Mereka juga kerap bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengenai apa yang akan mereka lakukan dalam hidup dalam kondisi seperti itu. 

"Jadi, setiap aku pergi tidur, aku selalu berdoa kepada Tuhan agar keesokan harinya kondisi menjadi lebih baik," kata Martinez.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala yang Tersisa Setelah Sembuh dari Covid-19"
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Lusia Kus Anna

Selanjutnya: Di sidang umum PBB, Trump tuduh Beijing melepaskan wabah ke dunia




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×