Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sayangnya, gejala akibat virus korona yang menetap ini masih belum menjadi perhatian serius, seperti perlombaan untuk menemukan vaksin. Namun, setidaknya beberapa dokter menyadari hal itu.
Ahli saraf Svetlana Blitshteyn, misalnya, mengatakan pernah merawat beberapa pasien dengan kasus seperti Martinez.
Beberapa pasien datang ke kliniknya dengan gejala baru seperti kelelahan, pusing, kesulitan berdiri, jantung berdebar, sesak napas, hingga tidak mampu berolahraga seperti sebelumnya. "Atau mereka juga mengalami sakit kepala, mati rasa, gangguan tidur, masalah kognitif, serta masalah suasana hati," ungkapnya.
Baca Juga: Waspada tinggi! Ternyata Covid-19 menyebar lebih mudah dari yang dikira
Sementara ahli jantung Saiya Khan mengatakan, pasien dengan gejala kelelahan adalah salah satu gejala pasca-Covid yang sering ditemui pada pasiennya. "Yang kami temukan adalah mereka merasa lelah luar biasa beberapa minggu atau bulan setelahnya," kata Khan.
Sebuah studi tentang gejala virus corona yang menetap menemukan bahwa pada 87% pasien setidaknya mereka mengalami satu gejala menetap. Pada awal pandemi, otoritas kesehatan mengatakan bahwa pemulihan Covid-19 biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu dan orang tua lebih berisiko tinggi.
Baca Juga: Virus corona dan influenza, ini persamaan dan perbedaannya
Namun pada Juli, jelas bahwa 20% dewasa muda tanpa penyakit penyerta tetap menderita gejala, bahkan hingga tiga minggu setelah dites positif.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) kini menyadari bahwa Covid-19 dapat menyebabkan penyakit berkepanjangan.