Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Memuaskan seluruh Eropa
Mengutip Badan Penegakan Obat AS (DEA), Kepolisian Naples menyatakan kelompok teroris itu memanfaatkan wilayah yang mereka kuasai untuk menjual narkoba. Begitu pabrik didirikan, otoritas menyebut sangat mudah bagi teroris untuk memproduksi jumlah besar narkoba untuk mendapatkan dana.
Baca juga: Sampai jumpa, Gemscool resmi tutup layanan Lost Saga
Kepolisian menuturkan, jumlah narkoba buatan ISIS yang berhasil mereka sita dikatakan bisa "memuaskan seluruh Eropa", tanpa menjabarkannya.
Geng kriminal diduga terlibat dalam distribusi obat, termasuk keyakinan mafia kuat asal Naples, Camorra, turut di dalamnya. Penegak hukum menjelaskan, kemungkinan praktik produksi dan distribusi narkoba sintetis di Eropa terhenti sejak virus corona melanda.
"Banyak penyelundup, termasuk konsorsium, beralih ke Suriah yang. nampaknya, sama sekali tidak mengendurkan produksinya," jelas kepolisian.
Dua pekan lalu, juga di pelabuhan Salermo, polisi juga menyita kontainer yang dikirim dari Suriah berisi 2.800 kilogram ganja. Selain itu juga terdapat lebih dari satu juta pil amphetamines dengan simbol yang sama seperti yang disita pada Rabu waktu setempat.
Baca juga: Mau tahu biaya perawatan pasien Covid-19, simak yuk
Harian La Repubblica melaporkan, polisi curiga karena kontainer tersebut, yang nampaknya berisi meja dan baju olahraga, tujuannya adalah Libya melalui perusahaan Swiss.
(Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Italia Sita Narkoba Buatan ISIS Senilai Rp 16 Triliun",