kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gagalkan narkoba dari ISIS, Italia catat rekor penangkapan terbesar di dunia


Kamis, 02 Juli 2020 / 05:49 WIB
Gagalkan narkoba dari ISIS, Italia catat rekor penangkapan terbesar di dunia
ILUSTRASI. Peserta aksi yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhinneka Jaya (Barabaja) berunjuk rasa dengan membawa poster di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/2/2020). Mereka menolak rencana pemulangan sekitar 600 warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS kembali


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia mencatat rekor penangkapan narkoba terbesar di dunia. Polisi Italia dilaporkan menyita 14 ton narkoba buatan ISIS senilai Rp 16 triliun.

Narkoba buatan ISIS tersebut berbentuk 84 juta tablet Captagon yang disembunyikan di dalam produk industrial itu bernilai sekitar 1 miliar euro. Dalam keterangan Kepolisian Naples, narkoba buatan ISIS tersebut hendak dijual ke Eropa.

Baca juga: KDRT meningkat selama pandemi corona, ini cara pengaduannya

Dana hasil penjualan narkoba buatan ISIS digunakan untuk mendanai terorisme. "Kami tahu ISIS mendanai kegiatan terorisnya dari penjualan narkoba yang dibuat di Suriah, yang dalam beberapa tahun terakhir jadi produsen amphetamines terbesar dunia," ujar polisi.

Penegak hukum menjelaskan, tiga kontainer mencurigakan awalnya sampai di Salermo, selatan Naples, dan berisi gulungan kertas untuk industri, begitu juga mesinnya. Setelah gulungan kertas dan dan roda gigi dipotong, aparat menemukan tablet dengan gambar dua setengah lingkaran, simbol dari Captagon.

Video yang dipublikasikan oleh Kepolisian Naples menunjukkan pil narkoba buatan ISIS itu tumpah, begitu mereka membuka paksa gulungan tersebut. "Ini merupakan penyitaan terbesar amphetamines yang terjadi di seluruh dunia," jelas penegak hukum seperti dikutip AFP Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Pertengahan 2020, diskon mobil baru mencapai Rp 100 juta hingga Rp 300 juta

Captagon, yang adalah nama sebuah merek, awalnya dibuat untuk keperluan medis. Tapi versi ilegalnya disebut sebagai " Obat Jihad". Sebabnya dalam keterangan polisi Italia, obat itu secara luas digunakan oleh anggota ISIS ketika terjun ke medan pertempuran.

Selanjutnya: Memuaskan seluruh Eropa

Memuaskan seluruh Eropa

Mengutip Badan Penegakan Obat AS (DEA), Kepolisian Naples menyatakan kelompok teroris itu memanfaatkan wilayah yang mereka kuasai untuk menjual narkoba. Begitu pabrik didirikan, otoritas menyebut sangat mudah bagi teroris untuk memproduksi jumlah besar narkoba untuk mendapatkan dana.

Baca juga: Sampai jumpa, Gemscool resmi tutup layanan Lost Saga

Kepolisian menuturkan, jumlah narkoba buatan ISIS yang berhasil mereka sita dikatakan bisa "memuaskan seluruh Eropa", tanpa menjabarkannya.

Geng kriminal diduga terlibat dalam distribusi obat, termasuk keyakinan mafia kuat asal Naples, Camorra, turut di dalamnya. Penegak hukum menjelaskan, kemungkinan praktik produksi dan distribusi narkoba sintetis di Eropa terhenti sejak virus corona melanda.

"Banyak penyelundup, termasuk konsorsium, beralih ke Suriah yang. nampaknya, sama sekali tidak mengendurkan produksinya," jelas kepolisian.

Dua pekan lalu, juga di pelabuhan Salermo, polisi juga menyita kontainer yang dikirim dari Suriah berisi 2.800 kilogram ganja. Selain itu juga terdapat lebih dari satu juta pil amphetamines dengan simbol yang sama seperti yang disita pada Rabu waktu setempat.

Baca juga: Mau tahu biaya perawatan pasien Covid-19, simak yuk

Harian La Repubblica melaporkan, polisi curiga karena kontainer tersebut, yang nampaknya berisi meja dan baju olahraga, tujuannya adalah Libya melalui perusahaan Swiss.

(Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Italia Sita Narkoba Buatan ISIS Senilai Rp 16 Triliun",




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×