kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, ekspor Korea Selatan dalam 20 hari pertama bulan April anjlok 27%


Selasa, 21 April 2020 / 09:49 WIB
Gara-gara corona, ekspor Korea Selatan dalam 20 hari pertama bulan April anjlok 27%
ILUSTRASI. Ekspor Korea Selatan anjlok 27% pada periode 1-20 April 2020


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ekspor Korea Selatan merosot hampir 27% dalam 20 hari pertama di bulan April. Sentimen utama datang karena pandemi virus corona yang melumpuhkan aktivitas manufaktur global dan menghancurkan permintaan konsumen.

Layanan Pabean Korea Selatan pada Selasa (21/4) melaporkan, ekspor turun 26,9% dari tahun sebelumnya, membalikkan pertumbuhan 9,3% pada periode 1-20 Maret. Selain itu, impor Negeri Ginseng juga ambruk 18,6% dibandingkan periode yang sama di bulan Maret yang tumbuh 4,0%.

"Data hari ini datang karena ekonomi global berada dalam kondisi yang buruk, sementara penutupan pabrik-pabrik komponen mobil di luar negeri dan anjloknya harga produk-produk petrokimia berdampak negatif," kata seorang pejabat badan bea cukai kepada Reuters.

Baca Juga: Warga Korea Selatan mulai kembali bekerja ke kantor dan memadati mall

Rincian data perdagangan menunjukkan penjualan semikonduktor di luar negeri, barang terlaris di negara itu, anjlok 14,9%, sementara produk-produk petrokimia, komponen mobil dan perangkat nirkabel masing-masing anjlok 53,5%, 49,8% dan 30,7%.

Menurut tujuan, pengiriman ke mitra dagang terbesar China turun 17,0%, bahkan ketika pabrik-pabrik di sana melanjutkan operasi, sementara yang ke Amerika Serikat dan Uni Eropa merosot masing-masing 17,5% dan 32,6%.

Namun, data ini diperkirakan belum menjadi yang terburuk. Karena banyak negara yang menjadi mitra dagang utama Korea Selatan masih melakukan lockdown untuk menahan penyebaran virus corona. 
Data perdagangan bulanan dari ekonomi terbesar keempat di Asia ini dianggap sebagai penentu bagi perdagangan dunia karena merupakan yang pertama dirilis di antara negara-negara pengekspor utama.

"Tren penurunan ekspor dapat berlanjut hingga Juni. Ini akan memakan waktu agak lama bagi AS dan Eropa untuk melanjutkan kegiatan ekonomi, sementara tidak hanya volume ekspor tetapi penurunan harga barang yang signifikan merupakan perhatian besar," kata Park Sang-hyun, kepala ekonom di Hi Investment & Securities.

"Ketidakpastian untuk rebound ekspor pada kuartal ketiga tetap tinggi," Park menambahkan.

Baca Juga: Kasus virus corona belum kelar, Brasil berniat akhir kebijakan karantina di pekan ini

Penyebaran virus corona telah melambat di negara-negara besar, mendorong perdebatan mengenai apakah akan mengurangi langkah-langkah anti-virus yang sulit, tetapi puncak wabah masih ada di depan ketika kasus yang dilaporkan melampaui 2,41 juta secara global. 

Bisnis telah lumpuh ketika lockdown di seluruh dunia mengetuk permintaan dan mengganggu rantai produksi dan pasokan global.

Selama krisis keuangan global 2008, Korea Selatan masih berhasil tumbuh 0,8% tetapi mengalami kontraksi 5,1% pada tahun 1998 selama krisis keuangan Asia.

Data PDB kuartal pertama yang akan dirilis pada Kamis (23/4) diperkirakan, menunjukkan pertumbuhan yang berkurang setengahnya menjadi lebih dari 1% dari tahun sebelumnya. Semakin banyak ekonom yang memperkirakan ekonomi Korea Selatan untuk kontraksi tahun ini bersama dengan ekonomi global. 

IMF sendiri menebak, PDB Korea Selatan kontraksi 1,2%.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×