Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Industri perbankan China diperkirakan akan membakar 3,4 triliun yuan atau US$ 490 miliar kredit macet pada tahun 2020 untuk menahan risiko keuangan dalam ekonomi yang terdampak oleh Covid-19 menurut kantor berita resmi Xinhua.
CBIRC dan bank tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi regulator mengatakan dalam pernyataannya pada hari Sabtu pekan lalu, bahwa sektor perbankan telah mengorbankan laba lebih dari 870 miliar yuan dalam tujuh bulan pertama tahun 2020.
Baca Juga: Memanas, TikTok akhirnya gugat pemerintah AS hari ini
Di sisi lain, ekonomi China kembali pulih pada kuartal II setelah anjlok akibat virus di awal tahun, tetapi para analis mengatakan kondisi ekonomi belum bisa dikatakan baik. Regulator pun mendesak perbankan untuk menawarkan pinjaman dengan harga murah dan fokus pada segmen usaha kecil untuk mendukung lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang stabil.
"Sangat mungkin bank-bank akan terus menerapkan beberapa kebijakan stimulus fiskal dan moneter untuk melawan dampak Covid-19 di paruh kedua tahun 2020," kata Zhang Chi, Direktur Pemeringkat Fitch Bohua, di China.
Suku bunga yang rendah, pemotongan biaya, dorongan kredit dan langkah-langkah penangguhan atau restrukturisasi pinjaman ke depan dipastikan akan terus menekan margin bunga bersih perusahaan pembiayaan termasuk perbankan.