Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pasar properti Hong Kong yang termahal di dunia kehilangan pembeli dari China. Tidak ada transaksi properti komersial pada kuartal pertama yang melibatkan pembeli dari Cina daratan.
Mengutip Bloomberg pada Senin (4/5), tidak adanya pembeli daru China daratan untuk pertama kali terjadi sejak 2009. Menurut CBRE Group Inc. yang melacak transaksi lebih dari HK$ 77 juta atau setara dengan US$ 10 juta.
Baca Juga: Intel AS tuduh China sembunyikan data corona agar bisa menimbun pasokan alat medis
Nilai ini sangat kontras dengan beberapa tahun yang lalu ketika investor Tiongkok membeli kantor dan ruang ritel dengan harga yang menarik.
Pembeli China daratan menghindar dari real estat di Hong Kong karena pandemi coronavirus meruntuhkan prospek ekonomi. Virus mematikan itu juga membuat investor tidak bepergian ke negara ini.
Di sisi lain, Hong Kong telah memenangkan pujian karena mampu menahan penyebaran Covid-19 yang tetap terkendali.
Virus itu menyerang tepat ketika Hong Kong mulai pulih dari protes pro-demokrasi yang berlangsung berbulan-bulan yang memicu kerusuhan jalanan dan bentrokan keras antara China daratan dan masyarakat Hong Kong.
Baca Juga: Trump ancam batalkan perjanjian dagang fase I jika China gagal beli produk AS
Bloomberg Economics memperkirakan ekonomi Hongkong akan dicambuk oleh lemahnya permintaan dan perdagangan global. Perekonomian Hong Kong diprediksi akan terkontraksi sekitar 2% pada tahun 2020.
"Banyak pembeli daratan (China) mengambil langkah mundur karena prospek ekonomi dan konflik yang membuat mereka merasa tidak disukai," kata Reeves Yan, kepala pasar modal di perusahaan jasa properti CBRE.
Kontrol modal yang diberlakukan oleh Beijing pada uang yang mengalir keluar dari China juga merugikan real estat di Hong Kong.
Baca Juga: Duh, kasus virus corona di dunia tembus 3,5 juta