kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara Invasi Rusia, IMF dan World Bank Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global


Rabu, 20 April 2022 / 15:58 WIB
Gara-gara Invasi Rusia, IMF dan World Bank Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global
ILUSTRASI. Invasi Rusia. REUTERS/Alexander Ermochenko


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Organisasi global kompak mengoreksi pertumbuhan ekonomi. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 4,1% menjadi 3,2%. Teranyar, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,8% menjadi 3,6%.

Mengutip Reuters pada Rabu (20/4), penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang kedua kalinya di tahun ini karena dampak langsung dari krisis Rusia dan Ukraina. Di sisi lain, IMF juga memperingatkan inflasi telah menjadi bahaya nyata bagi banyak negara.

IMF menyebut, perang di timur benua Eropa itu, diperkirakan akan semakin meningkatkan inflasi. Seiring dengan itu, pengetatan sanksi Barat terhadap Rusia yang membidik ekspor energi akan menyebabkan penurunan besar dalam output pertumbuhan global.

Risiko lain datang dari perlambatan yang lebih tajam dari China yang dipicu oleh meluasnya penguncian Covid-19. Lanjut IMF, kenaikan harga makanan, energi, dan barang-barang lainnya dapat memicu kerusuhan sosial, terutama di negara-negara berkembang yang rentan. 

Baca Juga: Yuan Melemah, China Pertahankan Suku Bunga

Lebih lanjut, pertumbuhan global jangka menengah diperkirakan akan turun menjadi sekitar 3,3% dalam jangka menengah. Dibandingkan, rata-rata pertumbuhan pada 2004 hingga 2013 sebesar 4,1%, dan pertumbuhan pada 2021 yang sebesar 6,1%.

"Berapa biaya invasi Rusia ke Ukraina? Krisis di atas krisis, dengan biaya manusia yang menghancurkan dan kemunduran besar bagi ekonomi global," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina. 

IMF telah memperkirakan bahwa pendapatan domestik bruto (PDB) Ukraina akan runtuh sebesar 35% tahun ini. Sementara output Rusia akan menyusut sebesar 8,5% pada tahun 2022. Sementara negara berkembang Eropa, akan terkontraksi sebesar 2,9%.

Tetapi Kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan pengetatan sanksi terhadap Rusia untuk memasukkan pembatasan ekspor energi dapat menggandakan penurunan PDB Rusia menjadi 17% pada tahun 2023.

Uni Eropa, yang sangat bergantung pada energi Rusia, melihat perkiraan pertumbuhan 2022 dipangkas sebesar 1,1%. Sementara Inggris sekarang menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan inflasi yang lebih persisten daripada ekonomi utama lainnya pada tahun depan. 

Baca Juga: Sebut Akan Digunakan Ukraina untuk Menumpuk Senjata, Rusia Tolak Gencatan Senjata

“Limpahan dari harga energi yang lebih tinggi, hilangnya kepercayaan dan gejolak pasar keuangan dari langkah ini akan memotong dua poin persentase dari perkiraan pertumbuhan global,” kata Gourinchas.

IMF menyatakan perang yang digambarkan Rusia sebagai operasi militer khusus telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Eropa Timur dan menggusur sekitar 5 juta warga Ukraina ke negara-negara tetangga.

Perang juga telah memperburuk inflasi yang telah meningkat di banyak negara karena ketidakseimbangan pasokan dan permintaan terkait dengan pandemi.

Ditambah dengan lockdown terbaru di beberapa wilayah di China, diprediksi akan menyebabkan hambatan baru dalam rantai pasokan global.




TERBARU

[X]
×