kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara klaster karaoke, Singapura catat lonjakan kasus Covid-19


Jumat, 16 Juli 2021 / 04:56 WIB
Gara-gara klaster karaoke, Singapura catat lonjakan kasus Covid-19
ILUSTRASI. Singapura melaporkan jumlah kasus virus corona lokal tertinggi dalam 10 bulan pada Rabu (14/7/2021). REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura melaporkan jumlah kasus virus corona lokal tertinggi dalam 10 bulan pada Rabu (14/7/2021). Kondisi ini terjadi setelah ditemukannya kasus corona di tengah staf pekerja dan pengunjung karaoke KTV.

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, dari 56 infeksi komunitas baru, 42 terkait dengan klaster KTV.

Melansir Reuters, Kementerian Kesehatan telah menyelidiki infeksi penularan di antara pramuria asal Vietnam yang sering mengunjungi lounge atau klub KTV.

Selain itu, kementerian juga telah menawarkan tes Covid-19 gratis kepada siapa pun yang berpotensi terpapar.

Media lokal melaporkan, kasus pertama yang diketahui adalah seorang wanita Vietnam yang mencari bantuan medis pada hari Minggu.

Baca Juga: Pusat vaksinasi Malaysia ditutup sementara karena 204 pekerja positif Covid-19

Singapura belum membuka kembali lounge dan klub KTV dan pihak berwenang mengatakan tempat-tempat penyebaran virus beroperasi sebagai gerai makanan dan minuman.

Polisi Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menangkap 20 wanita pada Rabu malam, di antaranya warga Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, karena diduga melakukan aktivitas di ruang tunggu KTV.

Polisi juga berencana untuk meningkatkan pemeriksaan dan penegakan pada kegiatan tersebut, kata pernyataan itu.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung sebelumnya memperingatkan polisi akan mengambil tindakan terhadap pelanggar.

Baca Juga: Singapura melarang masuk pelancong dari Myanmar mulai 15 Juli 2021

"Setiap gerai yang menyediakan layanan pramuria, permainan dadu, dan semua kontak yang sangat dekat ini, tidak pernah diizinkan," katanya kepada media lokal, menurut CNA.

"Jadi untuk hal ini sekarang terjadi telah meresahkan (dan) mengecewakan," tambah Ong.

Ong mengatakan tidak ada rencana untuk mencabut pembatasan yang baru-baru ini dilonggarkan karena munculnya klaster tersebut. 

Singapura telah menangani sebagian besar wabah virus corona dengan cepat dan memberlakukan pembatasan sejak Mei, yang bertujuan memperlambat penyebaran varian Delta.

Singapura juga menargetkan untuk menyelesaikan vaksinasi dua pertiga dari populasinya pada 9 Agustus.

Selanjutnya: Penerbangan dari Indonesia dilarang masuk ke 7 negara ini, mana saja?




TERBARU

[X]
×