kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara Tesla, Elon Musk diperingkat teratas orang terkaya dari bisnis energi hijau


Jumat, 09 Juli 2021 / 17:08 WIB
Gara-gara Tesla, Elon Musk diperingkat teratas orang terkaya dari bisnis energi hijau
ILUSTRASI. Pemilik SpaceX dan CEO Tesla Elon Musk menunjuk ke replika pesawat setelah tiba di karpet merah untuk penghargaan Axel Springer,


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

Bahkan, industri hijau China yang sudah booming diperkirakan akan mengalami peningkatan setelah Presiden Xi Jinping pada bulan September lalu menargetkan China bebas dari karbon pada tahun 2060 mendatang.

Lebih dari setengah miliader yang terdaftar merupakan produsen kendaraan listrik atau baterai. Menurut data BloombergNEF, penjualan mobil listrik hampir menyentuh 3 juta unit pada tahun lalu. Sepertiga pembeli kendaraan tersebut berasal dari China.

Baca Juga: Richard Mille, jam tangan mewah kaum jetset yang kini tuai persoalan

Hal ini memperkaya miliarder China seperti Wang Chuanfu, Lv Xiangyang, dan Xia Zuoquan, pemegang saham utama baterai dan pembuat mobil listrik BYD Co., serta Liu Jincheng, ketua perusahaan baterai lithium Eve Energy Co.

Miliarder di bidang tenaga surya, sebuah industri yang telah mengalami banyak ledakan dan kegagalan dalam sejarahnya yang relatif singkat juga menuai keuntungan dari lonjakan permintaan yang berkelanjutan.

Bahkan, instalasi tenaga surya tahun lalu mencatatkan rekor sampai 137 gigawatt. Hal ini turut mendongkrakt kekayaan Li Zhenguo, Li Chunan, dan Li Xiyan, sebagai pemegang saham utama Longi Green Energy Technolog. Produsen komponen panel surya terbesar di dunia.

Kepala strategi investasi LW Asset Management  Andy Wong menyebut mereka sebagai generasi baru bagi pertumbuhan di sektor energi bersih yang baru saja dimulai.

“Dengan peningkatan jaringan teknologi pintar dan penyimpanan energi, peluncuran produk baru. Tidak peduli apakah itu untuk panel surya atau kendaraan listrik tapi ini lebih cepat dari sebelumnya dan konsumen juga beradaptasi dengan peningkatan dengan cepat," terang Wong.

Tak mau kalah dari China, Uni Eropa tengah membuat kesepakatan bisnis hijau dan membutuhkan dana investasi tahunan bernilai ratusan miliar euro.

Sementara di Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden telah bergabung kembali dengan perjanjian Paris dan mengusulkan rencana pengembangan energi bersih senilai US$ 2 triliun.

Baca Juga: Orang terkaya dunia Bernard Arnault beberkan cara menjadi miliarder




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×