kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Gara-gara tindakan keras China, harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000


Rabu, 23 Juni 2021 / 21:15 WIB
Gara-gara tindakan keras China, harga Bitcoin jatuh ke bawah US$ 30.000


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Akibat tekanan pemerintah China, harga bitcoin langsung anjlok di bawah US$ 30.000 untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Dilansir dari BBC, mata uang digital tersebut merosot menjadi sekitar US$28.890, dan telah kehilangan lebih dari 50% nilainya sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa di angka US$64.870 pada April lalu. 

Sebelum jatuh ke level terdalam, China telah menyerukan bank dan platform pembayaran untuk berhenti mendukung transaksi mata uang digital tersebut. Perintah itu berlanjut pada penghentian penambangan bitcoin di provinsi Sichuan. 

Menanggapi hal itu, bank sentral China menyatakan telah memanggil beberapa bank besar dan perusahaan pembayaran untuk meminta mereka mengambil tindakan lebih keras atas perdagangan kripto. 

Baca Juga: Total kekayaan 1% orang-orang terkaya di dunia meningkat, kesenjangan semakin dalam

Bank diperintahkan agar tidak menyediakan produk atau layanan seperti perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi mata uang kripto. Bank Pertanian China pun mengikuti kebijakan bahwa sentral serta akan melakukan uji tuntas terhadap klien mereka untuk memberantas kegiatan ilegal yang melibatkan penambangan dan transaksi kripto.

Tak berbeda jauh, Bank Tabungan Pos China juga tidak akan memfasilitasi transaksi kripto apapun. Bahkan, platform pembayaran seluler dan online Alipay, yang dimiliki oleh raksasa teknologi keuangan China Ant Group, mengatakan akan menyiapkan sistem pemantauan untuk mendeteksi transaksi cryptocurrency ilegal.

Langkah terbaru datang setelah pihak berwenang di provinsi barat daya Sichuan pada hari Jumat memerintahkan operasi penambangan Bitcoin untuk ditutup.

Baca Juga: Tegang! China siaga tinggi saat kapal perusak AS berlayar di Selat Taiwan

Pihak berwenang memerintahkan penutupan 26 tambang minggu lalu, menurut pemberitahuan yang beredar luas di situs media sosial China dan dikonfirmasi oleh mantan penambang Bitcoin.

Sichuan, daerah pegunungan di barat daya China, adalah rumah bagi banyak tambang kripto yang pada dasarnya adalah pusat-pusat penambangan besar dengan banyak prosesor komputer karena banyaknya pembangkit listrik tenaga air di sana.

China menyumbang sekitar 65% dari produksi bitcoin global tahun lalu, dengan peringkat Sichuan sebagai produsen terbesar kedua, menurut penelitian oleh University of Cambridge.

“Kekhawatiran meningkat atas tindakan keras China yang sedang berlangsung dan kekhawatiran bahwa penerimaan akan bitcoin dan mata uang digital lainnya akan tertunda karena kekhawatiran tentang dampak lingkungan mereka,” kata analis Fawad Razaqzada di situs perdagangan ThinkMarkets.

Bulan lalu kabinet China mengatakan akan menindak tegas penambangan dan perdagangan kripto sebagai bagian dari kampanye untuk mengendalikan risiko keuangan.

Beberapa analis telah memperingatkan potensi penurunan lebih lanjut dalam harga bitcoin ke depan. Kripto lainnya juga turun karena investor khawatir tentang regulasi mata uang digital yang lebih ketat di seluruh dunia.

Selanjutnya: Taiwan akan perpanjang pembatasan penyebaran Covid-19 hingga 12 Juli



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×