kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Gautam Adani: Melebarkan sayap Adani Group hingga ke 55 negara (2)


Kamis, 14 Juli 2011 / 07:51 WIB
Gautam Adani: Melebarkan sayap Adani Group hingga ke 55 negara (2)
ILUSTRASI. Ilustrasi corona di India. REUTERS/Adnan Abidi


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Catur Ari

Kesuksesan Gautam Adani sebagai pebisnis mulai terlihat ketika ia menjalankan perusahaan pengolahan plastik milik sang kakak, Adani Exports. Setelah berhasil mengembangkan perusahaan itu, pada tahun 1988, Adani mengambil alih seluruh saham dan mengganti namanya menjadi Adani Group. Dalam waktu kurang dari 15 tahun, perusahaan tersebut telah berkembang dan mendunia. Kini, Adani pun membawahi 50 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.

Gautam Adani lahir pada 24 Juni 1962 dari pasangan Shantilal dan Shantaben. Untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, orang tua Adani berserta delapan anaknya pun hijrah ke Ahmedabad dari kota kelahiran mereka, Tharad, India.

Adani sempat mencicipi bangku kuliah di Universitas Gujarat. Ia mengambil jurusan perniagaan. Sayang, ia hanya bertahan hingga tahun kedua lantaran terbentur biaya.

Namun, berkat kecerdasannya, Adani mampu menerapkan ilmu dasar perdagangan yang hanya dipelajari selama dua tahun. "Teori dasar merupakan hal terpenting, pengembangannya bisa kita peroleh di lapangan," ujarnya.

Karena memang dibesarkan oleh keluarga yang menanamkan nilai-nilai optimisme, Adani tidak berkecil hati ketika ia harus putus sekolah. Ia langsung mengambil kesempatan untuk merantau ke Mumbai ketika ada tawaran dari salah seorang rekan ayahnya. Di sana, Adani bekerja di salah satu perusahaan mutiara bernama Mahindra Brothers.

Bermodal ketelitian dan kesabaran, hanya dalam waktu singkat Adani mampu menguasai seluk-beluk pengolahan mutiara. Dua tahun kemudian, ia pun membuka usaha penyortiran mutiara kecil-kecilan di Zaveri Bazaar, salah satu pasar terbesar di kota tersebut. Di situlah ia memperoleh ratusan ribu rupee pertamanya.

Namun, keberhasilannya tersebut hanya berlangsung dalam waktu singkat. Minimnya pengalaman serta banyaknya saingan yang memiliki jaringan lebih luas, Adani pun harus rela tersingkir.

Pada tahun 1981, salah seorang saudaranya membeli sebuah unit usaha pengolaha plastik di Ahmedabad. Sang saudara pun meminta Adani menjalankan bisnis tersebut.

Tanpa pikir panjang, Adani langsung mengambil tantangan tersebut. Di tangan Adani, perlahan namun pasti, usaha pengolahan plastik ini pun merambah pasar ekspor-impor. Apalagi, saat itu India sedang membuka diri terhadap perdagangan global.

Di bawah bendera Adani Exports, usahanya berkembang hingga menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam perdagangan global dan ekspor plastik. Pada tahun 1988, Adani mengubah nama Adani Exports menjadi Adani Group setelah memiliki 100% saham perusahaan tersebut.

Di bawah Adani, perusahaan itu pun meroket dan mampu menggarap sekitar 40 jenis komoditas dan memiliki kerja sama dengan 55 negara. Adani Group sendiri sudah memiliki 50 anak perusahaan yang bergerak di banyak bidang. Di antaranya, Adani Enterprises, Adani Power, Adani Wilmer, Mundra Port and Special Economic Zone, Adani Agri Logistics, Adani Retail dan Adani Properties.

Selain Mundra Port and Special Economic Zone, perusahaan yang berkontribusi besar pada bisnis Adani adalah Adani Wilmer dan Adani Enterprises. Adani Wilmar merupakan perusahaan penghasil minyak makan dengan penguasaan pasar mencapai 45% di India. Sedangkan Adani Enterprises merupakan perusahaan yang bergerak di bidang impor batu bara.

Adani menikah dengan Priti, seorang dokter gigi. Mereka dikaruniai dua orang putera, Karan dan Jeet. Meski dirinya tidak menyelesaikan kuliah, ia tetap sangat menghargai nilai-nilai pendidikan. Hal ini terbukti karena anak-anaknya sedang melanjutkan sekolah yang sangat bermutu.

Secara pribadi, Adani membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya dicapai melalui institusi formal, melainkan bisa diperoleh, bahkan mungkin paling maksimal, melalui pengalaman hidup langsung. "Orang akan benar-benar mempelajari cara bertahan hidup dengan nyata sebelum memperoleh kesuksesan," tegasnya.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×