Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Catur Ari
Gautam Adani sukses membawa Pelabuhan Mundra sebagai pelabuhan swasta terbesar di India. Tempat bongkar muat barang ini banyak menangani kargo milik perusahaan gede. Itu sebabnya, IPO Mundra di akhir tahun 2010 lalu mendulang sukses besar. Ia pun melebarkan sayap bisnis pelabuhannya dengan membeli Abbott Point Coal di Australia. Meski sibuk dengan urusan bisnisnya, dia tidak melupakan kegiatan sosial dengan mendirikan Adani Foundation.
Setelah Pelabuhan Mundra beroperasi Oktober 2001, Gautam Adani memutuskan untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya melalui penawaran saham ke publik alias initial public offering (IPO). Akhir tahun 2010, ia menjual 40,25 juta unit saham dengan harga 440 rupee per saham. Dari hasil penjualan saham itu, Adani mengantongi dana segar sebanyak 17,7 miliar rupee.
Hari pertama tercatat di Bombay Stock Exchange (BSE), harga saham pelabuhan yang terletak di pantai Barat India tersebut sempat melejit ke posisi 1.110 rupee per saham. Meski begitu, akhirnya pada penutupan perdagangan saham Mundra turun dan bertengger di angka 770 rupee per saham atau naik sebesar 75% di atas harga IPO.
Dari keberhasilan IPO ini, nilai 81,3% saham Adani di Mundra melonjak, dari US$ 3,8 miliar menjadi US$ 7,8 miliar. Kesuksesan IPO itu tidak lepas dari kepercayaan investor kepada pelabuhan yang terletak 70 kilometer dari Bandara Bhuj di Negara Bagian Gujarat ini. Soalnya, Mundra memang terkenal sebagai pelabuhan yang menangani kargo dari perusahaan-perusahaan besar seperti Reliance Industries Ltd.
Mendulang sukses di India, Adani melebarkan sayap bisnis pelabuhan ke luar negeri. Pada Mei 2011, melalui Adani Enterprises, ia membeli Pelabuhan Abbott Point Coal di Queensland, Australia seharga A$ 1,8 miliar (sekitar US$ 2 miliar). "Pembelian Abbott Point Coal merupakan bagian kontribusi kami terhadap ambisi global India," ujarnya. Menurut dia, investasinya ini juga bernilai sosial bagi masyarakat Queensland yang terkena banjir beberapa waktu lalu.
Pemerintah Queensland juga menyatakan, keuntungan dari pengambilalihan Abbott Point oleh Adani bakal mereka gunakan untuk membangun fasilitas umum. "Kami sangat beruntung bisa menjalin kerja sama dengan Gautam Adani," ungkap perwakilan Pemerintah Queensland.
Investasi Adani di Australia bukan yang pertama. Sebelumnya, ia membeli Linc Energy senilai A$ 3,3 miliar. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis pertambangan batubaranya di Queensland.
Sibuk dengan bisnis, bukan berarti Adani melupakan dunia sosial. Pengalaman masa lalu yang pahit membuat dia tidak bisa melupakan kampung halamannya di daerah Ahmadabad, India. Karena itu, ia ingin berbagi kepada orang-orang miskin di tanah kelahirannya, tidak melulu melalui perusahaannya lewat program corporate social responsibility (CSR) semata. Bersama sang istri tercinta, Adani lantas mendirikan Adani Foundation yang mengadakan kegiatan-kegiatan amal di bidang pendidikan, sosial, dan kesehatan bagi warga yang tidak mampu.
Tahun 2010, misalnya, Adani Foundation yang berbasis di Ahmadabad meluncurkan skema pemberdayaan masyarakat miskin di Distrik Kutch. Program ini menyasar 500 nelayan untuk memperoleh bantuan finansial guna membeli peralatan buat menangkap ikan di laut.
Yayasan itu memberi bantuan 10.000 rupee ke setiap nelayan. Selain uang, Adani Foundation juga memberikan pelatihan bagi nelayan muda. Pemberdayaan nelayan menjadi salah satu fokus kegiatan Adani Foundation, lantaran bisnis pelabuhan Adani harus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Di bidang pendidikan dan kesehatan, Adani Foundation mendirikan dan mengelola sebuah sekolah bernama AIIM dan rumahsakit, juga terletak di Ahmadabad. Adani terlibat secara langsung dalam pengelolaan sekolah dan rumahsakit itu.
Untuk mendukung mobilitasnya yang tinggi, Adani punya dua pesawat jet pribadi, yakni jenis Beechcraft dan Hawker.
(Selesai)