kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Gawat, Jepang tak akan bergabung dalam perjanjian larangan nuklir PBB


Selasa, 27 Oktober 2020 / 08:13 WIB
Gawat, Jepang tak akan bergabung dalam perjanjian larangan nuklir PBB
ILUSTRASI. Jepang masih harus bergantung pada sikap AS sebagai aliansi utamanya dalam menyikapi perjanjian larangan nuklir PBB


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Tokoh Partai Demokrat Lliberal yang berkuasa saat ini, Fumio Kishida, melihat perjanjian larangan nuklir yang segera diberlakukan PBB merupakan langkah yang berarti dalam mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir.

"Sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom dalam perang, kita harus memikirkan bagaimana kita bisa menjadi jembatan untuk para negara nuklir untuk duduk bersama di meja perundingan," ungkap sanga mantan Perdana Menteri Jepang tersebut.

Aturan larangan senjata nuklir PBB akan mulai berlaku pada 22 Januari 2021 mendatang. Beberapa hari terakhir gelombang unjuk rasa muncul di Jepang. Mereka mentuntut pemerintah untuk bergabung dalam perjanjian larangan nuklir tersebut.

Senjata nuklir memang masih menjadi sesuatu yang sensitif bagi sebagian besar penduduk Jepang. Pengalaman buruk di masa lalu jelas jadi alasan utamanya.

Setiap tahunnya puluhan hingga ratusan aktivis berunjuk rasa terkait perjanjian larangan nuklir tersebut. Sebagian besar aktivis bahkan telah berusia lanjut, beberapa merasakan langsung dampak dari bom atom pada Perang Dunia II.

Selanjutnya: Jepang beri bantuan 50 miliar yen ke RI untuk tingkatkan penanggulangan bencana




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×