kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.945.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.262   -25,00   -0,15%
  • IDX 7.590   56,79   0,75%
  • KOMPAS100 1.080   10,88   1,02%
  • LQ45 798   5,38   0,68%
  • ISSI 254   -0,38   -0,15%
  • IDX30 413   3,94   0,96%
  • IDXHIDIV20 472   4,80   1,03%
  • IDX80 120   0,68   0,57%
  • IDXV30 125   1,27   1,03%
  • IDXQ30 132   1,26   0,97%

Israel Jurnalis Al Jazeera yang Diklaim Bunuh Pemimpin Hamas yang Menyamar


Senin, 11 Agustus 2025 / 07:26 WIB
Israel Jurnalis Al Jazeera yang Diklaim Bunuh Pemimpin Hamas yang Menyamar
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di Kota Gaza, tempat Al Jazeera melaporkan bahwa jurnalisnya Anas Al Sharif, Mohammed Qreiqeh, dan tiga jurnalis foto tewas, pada 11 Agustus 2025. Militer Israel menyatakan telah membunuh seorang pemimpin sel Hamas yang diduga menyamar sebagai jurnalis Al Jazeera, Anas Al Sharif.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - KAIRO/YERUSALEM. Militer Israel menyatakan telah menargetkan dan membunuh seorang pemimpin sel Hamas yang diduga menyamar sebagai jurnalis Al Jazeera, Anas Al Sharif, dalam serangan udara di Kota Gaza pada Minggu. 

Klaim tersebut dikecam oleh Al Jazeera.

Menurut pejabat Gaza dan Al Jazeera, Al Sharif tewas bersama tiga jurnalis lain yaitu Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, dan Mohammed Noufal serta seorang asisten, dalam serangan terhadap sebuah tenda dekat Rumah Sakit Shifa di Gaza timur. 

Pejabat rumah sakit menyebutkan dua korban tambahan juga tewas.

Baca Juga: Israel Ajukan Proposal Gencatan Senjata Baru ke Hamas, Peluang Disepakati Masih Tipis

Militer Israel menuduh Al Sharif sebagai kepala sel Hamas yang bertanggung jawab atas serangan roket terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF, dengan mengutip intelijen serta dokumen yang ditemukan di Gaza. 

Namun, kelompok jurnalis Palestina dan Al Jazeera mengecam tindakan tersebut.

Sebelumnya, kelompok kebebasan pers dan Pelapor Khusus PBB Irene Khan telah memperingatkan ancaman terhadap nyawa Al Sharif, dan menilai tuduhan Israel tidak berdasar. 

Pada Juli lalu, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mendesak perlindungan internasional bagi Al Sharif.

Beberapa menit sebelum tewas, Al Sharif yang memiliki lebih dari 500.000 pengikut di X menulis bahwa Kota Gaza dibombardir intensif selama lebih dari dua jam. 

Baca Juga: Serangan Israel Tewaskan 95 Warga Palestina: Kafe, Sekolah, dan RS Jadi Sasaran

Al Jazeera menyebutnya sebagai salah satu jurnalis paling berani di Gaza dan menilai serangan itu sebagai upaya membungkam suara-suara menjelang pendudukan Gaza.

Hamas menyatakan pembunuhan ini bisa menjadi tanda dimulainya serangan baru Israel. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan akan melancarkan operasi untuk menghancurkan basis Hamas di Gaza, yang kini menghadapi krisis kelaparan setelah 22 bulan perang.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebut 237 jurnalis tewas sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023. 

Selanjutnya: Promo Superindo Weekday 11-14 Agustus 2025, Jambu Crystal-Mama Lemon Diskon 40%

Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 11-14 Agustus 2025, Jambu Crystal-Mama Lemon Diskon 40%




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×