kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Serangan Israel Tewaskan 95 Warga Palestina: Kafe, Sekolah, dan RS Jadi Sasaran


Selasa, 01 Juli 2025 / 17:43 WIB
Serangan Israel Tewaskan 95 Warga Palestina: Kafe, Sekolah, dan RS Jadi Sasaran
ILUSTRASI. Serangkaian serangan udara Israel di Gaza pada Senin (30/6) menewaskan sedikitnya 95 warga Palestina, termasuk anak-anak dan jurnalis. REUTERS/Dawoud Abu Alkas


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangkaian serangan udara Israel di Gaza pada Senin (30/6) menewaskan sedikitnya 95 warga Palestina, termasuk anak-anak dan jurnalis.

Serangan menargetkan lokasi-lokasi sipil seperti kafe tepi laut, sekolah, pusat distribusi makanan, hingga rumah sakit.

Kafe Al-Baqa Jadi Sasaran, 39 Tewas Saat Rayakan Ulang Tahun

Serangan paling mematikan terjadi di Kafe Al-Baqa, sebuah tempat yang biasanya menjadi pelarian bagi warga Gaza yang lelah dan mengungsi dari konflik berkepanjangan. Sedikitnya 39 orang tewas di lokasi ini, termasuk jurnalis Ismail Abu Hatab, wanita, dan anak-anak yang tengah menghadiri pesta ulang tahun.

"Kami menemukan tubuh-tubuh terpotong. Ini bukan tempat militer atau politik—hanya tempat warga sipil mencari ketenangan," kata saksi mata, Yahya Sharif.

Serangan jet tempur Israel menghancurkan total kafe tersebut, menciptakan kawah besar di lokasi. Jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, melaporkan bahwa tidak ada peringatan sebelum serangan, dan banyak korban tewas maupun terluka ditemukan di antara puing-puing dan genangan darah.

Baca Juga: Israel Gempur Gaza, 58 Tewas Menjelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih

Gudang Makanan dan Sekolah Diserang, Puluhan Tewas

Di kawasan Zeitoun, 13 warga tewas saat mengantre bantuan makanan di gudang distribusi. Di lokasi berbeda, serangan udara menghantam Sekolah Yafa yang menampung ratusan pengungsi, hanya beberapa menit setelah peringatan evakuasi dikirim.

"Kami telah dikecewakan oleh dunia selama lebih dari 630 hari. Kematian ada di mana-mana," ungkap pengungsi Hamada Abu Jaradeh.

Sementara itu, halaman Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah juga menjadi target serangan, melukai sejumlah warga sipil dan merusak tenda pengungsi. Al Jazeera melaporkan bahwa ini merupakan serangan ke-10 terhadap fasilitas medis tersebut.

Pemerintah Gaza menyebut serangan ini sebagai “kejahatan sistematis” terhadap sistem kesehatan Palestina, yang telah dihancurkan secara luas selama perang yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Serangan di Titik Distribusi Bantuan Tewaskan 15 Warga

Di Khan Younis, serangan Israel lainnya menewaskan 15 warga Palestina dan melukai 50 lainnya di titik distribusi bantuan makanan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang kontroversial karena didukung AS dan Israel.

Sejak GHF mengambil alih distribusi terbatas bantuan pada akhir Mei, hampir 600 warga Palestina tewas di titik-titik distribusi.

Baca Juga: Uni Eropa Menuntut Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Tidak Mau Menindak Israel

Militer Israel mengakui bahwa warga sipil menjadi korban dalam insiden ini dan mengklaim sedang melakukan “peninjauan internal”. Namun, laporan media Israel Haaretz menyebut bahwa tentara Israel diperintahkan untuk menembaki kerumunan warga sipil, bahkan saat mereka tidak menimbulkan ancaman.

Ketegangan Diplomatik dan Upaya Gencatan Senjata

Ketegangan terus meningkat di tengah laporan bahwa Israel juga sedang merencanakan invasi darat baru di Khan Younis dan kembali menerapkan perintah evakuasi paksa di wilayah utara Gaza.

Sementara itu, pejabat senior Israel, termasuk Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, dijadwalkan bertemu dengan pejabat AS di Washington DC untuk mendorong gencatan senjata baru.

Qatar mengonfirmasi adanya keseriusan AS dalam memulai kembali perundingan, namun mengakui bahwa hambatan masih besar karena kedua pihak belum bersedia kembali ke meja dialog.

“Kami tidak berharap hal ini terjadi hari ini atau besok, tetapi ada momentum positif,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari.

Namun dari pihak Hamas, perwakilan senior Osama Hamdan mengatakan bahwa selama empat minggu terakhir tidak ada perkembangan konkret dari Israel mengenai gencatan senjata.

Baca Juga: AS Mendadak Siapkan Bantuan Senilai US$ 30 Juta untuk Gaza

Situasi Kemanusiaan Kian Memburuk

Menurut PBB, lebih dari 80 persen wilayah Gaza kini menjadi zona militer Israel atau di bawah ancaman evakuasi paksa. Serangan udara juga dilaporkan menyasar empat sekolah lainnya pada hari yang sama.

“Ledakan tidak pernah berhenti. Mereka membombardir sekolah dan rumah. Rasanya seperti gempa bumi,” kata Salah (60), warga Gaza City.

Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin terpuruk, dengan rumah sakit tidak lagi mampu menangani korban luka, stok pangan yang menipis, dan warga yang terus berpindah untuk menghindari serangan.

Selanjutnya: AZKO Buka Toko Pertama di Seberang Ulu, Palembang

Menarik Dibaca: 4 Ciri-Ciri Darah Haid Tidak Normal, Salah Satunya Beraroma Menyengat




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×