kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Serangan Israel di Tepi Barat Berlanjut, 26.000 Warga Palestina Mengungsi


Jumat, 07 Februari 2025 / 11:36 WIB
Serangan Israel di Tepi Barat Berlanjut, 26.000 Warga Palestina Mengungsi
ILUSTRASI. Seorang pria yang memegang bendera Palestina berdiri di depan kendaraan militer Israel selama serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 3 September 2024. Reuters/Mohammed Torokman


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Tentara Israel telah mengusir lebih dari 26.000 penduduk Palestina yang tinggal di Tepi Barat, bahkan ketika gencatan senjata Gaza berlangsung.

Gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza tidak membuat tentara Israel mengurangi tingkat kejahatannya.

Di Tepi Barat, ribuan warga Palestina telah mengungsi dan puluhan rumah telah dihancurkan setelah lebih dari dua minggu tentara Israel melakukan pengepungan dan serangan mematikan.

Mengutip Al Jazeera, tentara Israel bahkan menyerang kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Nablus. Tentara Israel mengklaim lokasi tersebut digunakan untuk infrastruktur militer, namun sama sekali tidak menunjukkan bukti.

Baca Juga: Netanyahu Puji Rencana Trump yang Hendak Usir Warga Palestina dari Gaza

Saat ini tentara Israel bahkan semakin intens melakukan penghancuran kawasan-kawasan permukiman, meledakkan rumah-rumah, dan membunuh banyak warga Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 70 orang, termasuk 10 anak-anak, di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun 2025.

Jika dihitung sejak 7 Oktober 2023, tentara Israel di Tepi Barat telah menewaskan sedikitnya 884 warga Palestina.

Selama gencatan senjata Gaza berlangsung sejak 19 Januari lalu, tentara Israel melancarkan misi skala besar di seluruh Tepi Barat.

Baca Juga: Ingin Ambil Alih Gaza, Trump Sarankan Penduduk Gaza Pindah ke Negara Lain

Mereka berdalih, memerangi warga Palestina bersenjata juga merupakan salah satu tujuan perang. Rangkaian serangan kini mulai melumpuhkan layanan sosial seperti sekolah dan rumah sakit, sama seperti apa yang terjadi di Gaza.

Organisasi kemanusiaan asal Prancis, Doctors Without Borders, mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan di Tepi Barat telah berada dalam “keadaan darurat terus-menerus” sejak Oktober 2023.

Tepi Barat dikhawatirkan akan segera menjadi Gaza baru. Sejak eskalasi konflik Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 47.000 penduduk Palestina di Gaza.

Otoritas Gaza baru-baru ini memperbarui jumlah korban tewas menjadi 61.709, dengan menambahkan 14.222 orang hilang dan diduga tewas.

Tonton: Donald Trump Ingin Bersihkan Jalur Gaza dari Rakyat Palestina, Minta Tetangga Tampung


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×