kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.319   16,00   0,10%
  • IDX 6.724   -151,11   -2,20%
  • KOMPAS100 991   -11,70   -1,17%
  • LQ45 778   0,38   0,05%
  • ISSI 205   -4,08   -1,96%
  • IDX30 403   0,21   0,05%
  • IDXHIDIV20 484   1,70   0,35%
  • IDX80 113   -0,22   -0,20%
  • IDXV30 117   0,18   0,15%
  • IDXQ30 133   0,41   0,31%

Serangan Israel di Tepi Barat Berlanjut, 26.000 Warga Palestina Mengungsi


Jumat, 07 Februari 2025 / 11:36 WIB
Serangan Israel di Tepi Barat Berlanjut, 26.000 Warga Palestina Mengungsi
ILUSTRASI. Seorang pria yang memegang bendera Palestina berdiri di depan kendaraan militer Israel selama serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 3 September 2024. Reuters/Mohammed Torokman 


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Tentara Israel telah mengusir lebih dari 26.000 penduduk Palestina yang tinggal di Tepi Barat, bahkan ketika gencatan senjata Gaza berlangsung.

Gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza tidak membuat tentara Israel mengurangi tingkat kejahatannya.

Di Tepi Barat, ribuan warga Palestina telah mengungsi dan puluhan rumah telah dihancurkan setelah lebih dari dua minggu tentara Israel melakukan pengepungan dan serangan mematikan.

Mengutip Al Jazeera, tentara Israel bahkan menyerang kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Nablus. Tentara Israel mengklaim lokasi tersebut digunakan untuk infrastruktur militer, namun sama sekali tidak menunjukkan bukti.

Baca Juga: Netanyahu Puji Rencana Trump yang Hendak Usir Warga Palestina dari Gaza

Saat ini tentara Israel bahkan semakin intens melakukan penghancuran kawasan-kawasan permukiman, meledakkan rumah-rumah, dan membunuh banyak warga Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina mencatat, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 70 orang, termasuk 10 anak-anak, di Tepi Barat yang diduduki sejak awal tahun 2025.

Jika dihitung sejak 7 Oktober 2023, tentara Israel di Tepi Barat telah menewaskan sedikitnya 884 warga Palestina.

Selama gencatan senjata Gaza berlangsung sejak 19 Januari lalu, tentara Israel melancarkan misi skala besar di seluruh Tepi Barat.

Baca Juga: Ingin Ambil Alih Gaza, Trump Sarankan Penduduk Gaza Pindah ke Negara Lain

Mereka berdalih, memerangi warga Palestina bersenjata juga merupakan salah satu tujuan perang. Rangkaian serangan kini mulai melumpuhkan layanan sosial seperti sekolah dan rumah sakit, sama seperti apa yang terjadi di Gaza.

Organisasi kemanusiaan asal Prancis, Doctors Without Borders, mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan di Tepi Barat telah berada dalam “keadaan darurat terus-menerus” sejak Oktober 2023.

Tepi Barat dikhawatirkan akan segera menjadi Gaza baru. Sejak eskalasi konflik Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 47.000 penduduk Palestina di Gaza.

Otoritas Gaza baru-baru ini memperbarui jumlah korban tewas menjadi 61.709, dengan menambahkan 14.222 orang hilang dan diduga tewas.

Tonton: Donald Trump Ingin Bersihkan Jalur Gaza dari Rakyat Palestina, Minta Tetangga Tampung

Selanjutnya: 12 Cara Menurunkan Kadar Insulin yang Efektif, Bantu Turunkan Risiko Diabetes

Menarik Dibaca: 12 Cara Menurunkan Kadar Insulin yang Efektif, Bantu Turunkan Risiko Diabetes



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×