kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Sepuluh Hal yang Perlu Diketahui Soal Wilayah Tepi Barat yang Diduduki Israel


Senin, 16 September 2024 / 19:40 WIB
Sepuluh Hal yang Perlu Diketahui Soal Wilayah Tepi Barat yang Diduduki Israel
ILUSTRASI. Ketika perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, mendekati satu tahun. REUTERS/Mohammed Salem


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketika perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, mendekati satu tahun, serangan di Tepi Barat yang diduduki terus berlanjut, dengan setidaknya 703 orang terbunuh oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober. 

Meskipun hanya berjarak 33 kilometer dari Gaza pada titik terdekatnya, pembatasan Israel telah lama menghalangi perjalanan dan interaksi antara kedua wilayah Palestina ini, bahkan sebelum konflik terbaru.

1. Luas Wilayah Tepi Barat yang Diduduki

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki, memiliki luas wilayah 5.655 km persegi (2.183 mil persegi). Ini sekitar 15 kali lebih besar dari Jalur Gaza yang hanya memiliki luas 365 km persegi (141 mil persegi).

Dibandingkan dengan wilayah lain di dunia, Tepi Barat yang berbentuk kacang merah memiliki ukuran yang hampir sama dengan negara bagian Delaware di Amerika Serikat atau Bali di Indonesia. Wilayah ini kira-kira setengah ukuran Irlandia Utara di Britania Raya dan sekitar sepertiga ukuran provinsi Gauteng di Afrika Selatan.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Mungkin Menyetujui Resolusi Palestina Segera

2. Sejarah Penamaan Tepi Barat

Nama Tepi Barat berasal dari letaknya di sebelah barat Sungai Yordan. Sungai sepanjang 251 km ini mengalir dari pegunungan Lebanon ke Laut Mati, memberikan tanah subur di sekitarnya. Lembah Yordan mencakup 30 persen dari wilayah Tepi Barat dan setengah dari lahan pertaniannya.

3. Populasi di Tepi Barat

Tepi Barat dihuni oleh sekitar 3,3 juta warga Palestina, lebih banyak satu juta dibandingkan dengan Jalur Gaza. Wilayah ini dibagi menjadi 11 kegubernuran.

Hebron atau Al-Khalil dalam bahasa Arab adalah kegubernuran paling padat penduduk dengan sekitar 842.000 penduduk, diikuti oleh Yerusalem (500.000), Nablus (440.000), Ramallah dan el-Bireh (337.000), dan Jenin (360.000). Selain itu, sekitar 700.000 orang Israel tinggal di permukiman ilegal di tanah Palestina.

4. Pendudukan Israel di Tepi Barat

Sejak tahun 1967, Israel mempertahankan pendudukan militer di Tepi Barat yang melibatkan penangkapan, pos pemeriksaan, invasi rumah, pembongkaran bangunan, serta serangan dan penggerebekan yang sering terjadi.

Dalam 12 bulan terakhir, Israel menghancurkan setidaknya 1.697 struktur Palestina, sebagian besar rumah, mengusir 4.233 orang. Angka ini mencerminkan rata-rata lima bangunan yang dihancurkan setiap harinya. Sejak tahun 2009, ini merupakan jumlah struktur yang paling banyak dihancurkan dalam satu tahun, menurut data PBB.

Baca Juga: Militer AS: Houthi Yaman Serang Dua Kapal Tanker Minyak Mentah di Laut Merah

5. Pembagian Wilayah Tepi Barat: Area A, B, dan C

Tepi Barat dibagi menjadi tiga wilayah — Area A, B, dan C — berdasarkan Kesepakatan Oslo tahun 1993. Area A mencakup 18 persen Tepi Barat dan berada di bawah kendali penuh Otoritas Palestina (PA).

Area B mencakup 22 persen wilayah, dengan PA mengelola pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, namun Israel mempertahankan kendali penuh atas keamanan. Area C, yang mencakup 60 persen wilayah, tetap di bawah kendali penuh Israel, meskipun dalam kesepakatan awal seharusnya diserahkan kepada PA.

6. Perluasan Permukiman Ilegal Israel

Permukiman Israel merupakan komunitas Yahudi yang dibangun di tanah Palestina. Saat ini, sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di setidaknya 250 permukiman dan pos terdepan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Permukiman ini dianggap ilegal menurut hukum internasional karena melanggar Konvensi Jenewa Keempat yang melarang pemindahan populasi negara pendudukan ke wilayah yang diduduki.

7. Tembok Pemisah dan Pos Pemeriksaan

Sejak tahun 2002, Israel telah membangun tembok sepanjang lebih dari 700 km yang memotong wilayah Palestina. Selain itu, ratusan rintangan jalan dan pos pemeriksaan dibangun oleh Israel, yang sangat membatasi kebebasan bergerak warga Palestina.

Warga Palestina sering harus menunggu berjam-jam di pos pemeriksaan, sementara warga Israel dapat dengan bebas bepergian menggunakan jalan khusus yang dibangun di atas tanah Palestina untuk menghubungkan permukiman ilegal mereka ke kota-kota besar di Israel.

Baca Juga: Pasukan Israel Tewaskan Lima Pejuang Palestina di Masjid Tepi Barat

8. Yerusalem Timur yang Diduduki dan Kota Tua

Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua, merupakan bagian dari wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1967 dan sebagian besar dihuni oleh warga Palestina. Kota ini memiliki makna suci bagi umat Muslim, Kristen, dan Yahudi, dengan situs-situs bersejarah seperti Masjid Al-Aqsa, Tembok Barat, Katedral St. James, dan Gereja Makam Kudus.

9. Kamp Pengungsi Palestina

Tepi Barat merupakan rumah bagi sekitar 870.000 pengungsi Palestina yang terdaftar, dengan sekitar 25 persen tinggal di 19 kamp pengungsi yang didirikan setelah Nakba 1948. Konflik ini terjadi ketika pemimpin Zionis mendeklarasikan negara Israel, mengusir sekitar 750.000 warga Palestina dari tanah mereka dan merebut 78 persen wilayah bersejarah Palestina.

10. Serangan Israel Terhadap Tepi Barat

Dalam beberapa bulan terakhir, serangan Israel terhadap Tepi Barat telah mengakibatkan setidaknya 50 warga Palestina tewas. Serangan ini melibatkan ratusan tentara Israel yang didukung oleh kendaraan lapis baja, buldoser, jet tempur, dan drone yang menjatuhkan bom.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×