Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
** Es laut Kutub Utara mendekati rekor terendah pada bulan September dan Oktober, dan Antartika juga mengalami rekor terendah es beberapa kali tahun ini.
** Perubahan iklim adalah pendorong utama meningkatnya kelaparan global baru-baru ini setelah satu dekade penurunan yang stabil, dengan lebih dari 820 juta orang menderita kelaparan pada tahun 2018.
** Bencana cuaca menyebabkan jutaan orang harus mengungsi pada tahun ini dan mempengaruhi pola curah hujan dari India ke Rusia utara dan Amerika Serikat bagian tengah, serta banyak wilayah lainnya.
Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan lebat berpotensi terjadi di Jakarta dan 17 provinsi lain
Laporan itu juga mencatat bahwa lonjakan suhu laut yang dikenal sebagai "gelombang panas laut" yang menghancurkan kehidupan bawah laut menjadi hal yang umum terjadi.
Laporan itu mengatakan konsentrasi CO2 di atmosfer mencapai rekor 407,8 bagian per juta pada 2018 dan terus meningkat pada 2019. Saat pembukaan KTT iklim pada hari Senin, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa 400 bagian per juta telah pernah dianggap sebagai titik kritis yang “tidak pernah terpikirkan”.
Derasnya laporan mengerikan dari ilmu iklim pada tahun lalu telah memicu aktivis lingkungan mendorong beberapa perusahaan untuk berkomitmen memangkas emisi. Hal ini meningkatkan kekhawatiran di kalangan investor tentang stabilitas harga aset.
Baca Juga: Kurangi pemanasan global, CIMB Niaga-Kehati inisiasi program konservasi bambu
Namun demikian, para delegasi di Madrid menghadapi perjuangan berat untuk membujuk para penghasil emisi besar untuk mengadopsi jenis perubahan radikal yang diperlukan untuk menggeser sistem iklim Bumi ke jalur yang lebih layak huni.